JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Kementerian Pertanian (Kementan) memproyeksi adanya kenaikan produksi gula nasional tahun 2022 ini menjadi 2,5 juta ton. Kenaikan produksi ini karena adanya penambahan areal tebu seluas 5.000 hektar (Ha). Pada 2021 realisasi produksi gula sebanyak 2,35 juta ton.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan, Adi Praptono di Jakarta. “Jadi ada peningkatan produksi sekitar 150 ribu ton karena luas areal tebu juga meningkat 5.000 hektare menjadi 451 ribu hekatare,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Produksi gula rata-rata baru mencapai 2 juta hingga 2,3 juta ton. Sedangkan kebutuhan gula konsumsi sekitar 2,8 juta ton per tahun. Sehingga masih adanya kekurangan sekitar 800 ribu ton.
Selain adanya peningkatan produksi gula, kata Adi mengatakan, pada 2022 ini juga mulai beroperasinya lima pabrk gula (PG) baru yang telah dibangun dalam waktu tiga tahun terakhir.
Meski Kementan memproyeksi kenaikan produksi gula 2022 hanya 150 ribu ton, para pabrik gula baru yang ada menargetkan produksi tahun ini bisa mencapai 400 ribu ton dan menjadi tambahan baru dari produksi gula.
“Dengan adanya lima pabrik gula yang baru dan sudah modern ini, kami yakin kita bisa segera swasembada tahun 2024,” ujar Adi.
Selain pembangunan pabrik gula baru, lanjut Ardi, pemerintah masih terus melakukan upaya ekstensifikasi lahan tebu sebanyak 75 ribu Ha serta intensifikasi seluas 200 ribu Ha. Adanya pabrik gula baru diharapkan ikut berkontribusi dalam perluasan lahan tebu di Indonesia. (YR)