Jakarta, Mediaperkebunan.id
Program Ditjen Perkebunan tahun 2022 adalah mendorong logistik benih unggul berupa pembangunan kebun benih sumber, nursery modern, pengawasan mutu mutu benih, dan penyediaan benih unggul nasional. Targetnya adalah memproduksi benih unggul 20 juta batang.
Sekjen Kementan, Kasdi Subagyono menyatakan hal ini pada Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR didampingi Plt Dirjen Perkebunan Ali Jamil.
Program lainnya adalah pengembangan kawasan perkebunan unggul nasional berbasis korporasi untuk komoditas kopi, kakao, tebu, kelapa, jambu mete. Dikembangkan kawasan kopi, kakao, kelapa dan jambu mete. Target produksi tebu adalah 31,75 juta ton, kopi 810,95 ribu ton, kakao 782,01 ribu ton , kelapa 2,99 juta ton.
Target swasembada gula konsumsi dengan produksi gula berasal dari tebu dan non tebu (stevia, aren dan kelapa). Sagu menjadi komoditas untuk diversifikasi pangan lokal dengan pengembangan dari hulu sampai hilir berbasis korporasi.
Selain itu untuk menjaga produktivitas perkebunan maka dilakukan peningkatan penanganan Organisme Penganggu Tanaman, upaya mengatasi gangguan usaha perkebunan dan mitigasi serta adaptasi dampak perubahan iklim. Dikembangan juga desa organik berbasis perkebunan.
Penerbitan STDB (Surat Tanda Daftar Budidaya) perkebunan kelapa sawit rakyat juga menjadi prioritas. Selain itu pasca panen, hilirisasi dan pemasan komoditas perkebunan juga terus dikembangkan.