Singapura, mediaperkebunan.id – Berbagai produk makanan dan minuman (mamin) asal Indonesia, termasuk yang berbahan kakao, berhasil diminati oleh para pembeli atau buyer asing.
Hal tersebut diketahui saat berlangsung acara pameran Food and Hotel Asia (FHA) 2025 di Singapore Expo, Singapura, pada 8—11 April 2025, dan turut diikuti oleh Indonesia yang hadir melalui sebuah paviliun yang menyajikan beragam produk Mamin khas Indonesia.
Paviliun tersebut, seperti dikutip mediaperkebunan.id dari laman resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag) adalah hasil kerjasama Atase Perdagangan (Atdag) Kemendag RI di Singapura dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, mengatakan produk mamin Indonesia menghasilkan USD 43,7 juta, atau sekitar Rp 736 miliar, dalam pameran FHA 2025 tersebut “Nilai tersebut berasal dari tujuh kontrak ekspor senilai USD 32,2 juta, atau sekitar Rp 542 miliar, antara lain untuk produk kakao dan coklat, madu, hingga bumbu organik,” kata Fajarini Puntodewi.
Selain itu, ucapnya, terdapat belasan potensi transaksi yang diestimasi mencapai USD 11,5 juta atau hampir Rp 194 miliar untuk produk yang diminati.Antara lain, kata Fajarini Puntodewi, mi instan, camilan organik, hingga aneka rempah. Ia bilang sema produk tersebut ditawarkan di Paviliun Indonesia selama FHA 2025 berlangsung. Sekadar mengingatkan, salah satu jenis Mamin berbahan kakao yang dihadirkan di paviliun Indonesia di acara FHA Singapore 2025 tersebut adalah kakao organik produksi Orang Asli Papua (OAP) yang dibina oleh Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Papua.
Seperti diberikan mediaperkebunan.id edisi 5 April 2025 lalu, disebutkan bahwa produk kakao organik produksi OAP tersebut BI memiliki kualitas dan keunikan citarasa tersendiri dibandingkan produk kakao sejenis yang diproduksi oleh negara lain.

“Kakao organik yang akan kami pamerkan tersebut dibudidayakan oleh petani kakao Orang Asli Papua (OAP) yang tinggal di Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura,” kata Faturachman, Kepala BI KPw Provinsi Papua.
Kakao Kita Papua mampu menghadirkan pengalaman cita rasa yang autentik, khas dari Papua. Dan keikutsertaan pelaku UMKM Papua di acara ini menandai komitmen BI dalam mendukung pengembangan sumber ekonomi baru di daerah tersebut,” tuturnya lebih lanjut.
Ia menjelaskan, partisipasi dalam pameran ini adalah salah satu langkah strategis untuk membuka akses pasar internasional yang lebih luas bagi produk-produk Papua, khususnya kakao.