Garut, mediaperkebunan.id – Tak banyak publik yang tahu, diam-diam Presiden ke-8 Republik Indonesia, Jenderal Prabowo Subianto, ternyata sangat menyukai dan menyenangi pohon aren.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, saat melakukan peninjauan perkebunan aren di Dusun Cisarua, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat (Jabar), beberapa waktu yang lalu.
Peninjauan itu, seperti dikutip Mediaperkebunan.id dari laman resmi Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Rabu (14/5/2025), dilakukan Menhut Raja Juli Antoni guna memastikan penanaman aren dilakukan baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas aren.
“Pak Presiden Prabowo Subianto sudah lama menjadikan aren menjadi pohon yang paling beliau suka dan senangi,” ucap Menhut yang berasal dari Provinsi Riau ini.
Kata Menhut Raja Juli Antoni, Presiden Prabowo Subianto suka akan pohon aren karena dinilai sebagai pohon ajaib, mulai dari ujung sampai akar bisa dipakai.
“Pohon aren menghasilkan ijuk, lalu sagu dari batangnya bisa dipakai untuk ketahanan pangan, dan bahan kosmetik juga bisa. Ketahanan pangan dan energi, sehingga aren sangat baik untuk dikembangkan” ujar Menhut.
Dia menjelaskan, pohon aren sendiri dapat berfungsi sebagai ketahanan pangan dan energi. Aren dapat menghasilkan bioetanol yang baik dan berkontribusi dalam upaya swasembada energi.
“Berdasarkan perhitungan di atas kertas, dari 1 hektar (Ha) tanaman aren, apabila tumbuh dengan baik, bisa memproduksi 24 ribu liter bioetanol,” kata Raja Juli Antoni berhitung.
Menteri Kehutanan sangat yakin lalu Indonesia memiliki banyak lahan dan para petani yang bisa mengelola kebun aren dengan baik.
“Kalau kita bisa menanam 1,2 juta hektar aren, maka kita akan swasembada energi. Pak Presiden Prabowo Subianto sudah memerintahkan tahun ini menanam aren seluas 300 ribu hektar,” tuturnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Willie Smits menjelaskan berbagai keunggulan yang dimiliki pohon aren. Hal ini lah yang dinilai menjadi alasan Presiden Prabowo tertarik dengan pohon aren.
“Kenapa aren spesial, apa yang membuat Pak Prabowo begitu tertarik? Aren lebih dari pemanfaatan pohon kelapa,” ujar Willie Smits.
“Satu pohon bisa memberikan kita keuntungan kurang lebih Rp 2 juta hanya dari ijuknya. Kolang kalingnya juga bisa menjamin ketahanan pangan,” tambah Willie Smits lagi.
Kalau ada musim paceklik, Willie Smits menjelaskan bahwa pohon aren tidak pernah kering, karena akarnya berada jauh di bawah, tertancap kuat di tanah.
Dalam kunjungan kerjanya itu, Menhut Raja Juli Antoni juga mengunjungi PT Pertamina Geotermal Energy, Kamojang.
Sejumlah hal dibahas salah satunya terkait potensi pemanfaatan energi panas bumi untuk mendukung pengembangan komoditas aren secara berkelanjutan.
Dalam kunjungannya, Menhut didampingi oleh Penasehat Utama Menteri, Willie Smits yang juga ahli konservasi dan mikrobiologi, Dirjen PDASRH Dyah Murtiningsih, dan Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko.