Jakarta, mediaperkebunan.id – Presiden New Development Bank (NDB), Dilma Vana Rousseff, memuji dan mengapresiasi pencapaian pemerintah Republik Indonesia (RI) yang menunjukan keberhasilan dalam menjalankan program mandatori biodiesel 40 (B40).
Pujian tersebut, seperti dikutip Mediaperkebunan.id, Jumat (28/3/2025), ditunjukan Dilma Vana Rousseff saat bertemu Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, belum lama ini.
Dalam pertemuan itu Airlangga Hartarto didampingi oleh sejumlah pejabat di Kemenko Perekonomian, seperti pejabat setingkat sekretaris sejumlah deputi, hingga staf khusus dan staf ahli.
Dalam pertemuan itu Dilma Vana Rousseff lalu membandingkan kebijakan dan proses pengembangan biodiesel di Brazil yang ternyata hingga saat ini hanya sanggup sampai B17 saja.
Sebagai informasi saja, Dilma Vana Rousseff adalah seorang perempuan tangguh yang pernah menjadi Presiden Brazil.
Dilma Vana Rousseff benar-benar mengapresiasi pencapaian Pemerintah Indonesia di sektor energi, khususnya dalam pengolahan biofuel.
Dirinya menilai pencapaian pemerintah RI ini merupakan inovasi yang baik, ditambah lagi setelah mengetahui bahwa program B40 diperuntukkan bagi sektor transportasi serta bahan bakar di industri pengolahan mineral.
Sebelumnya, Menko Airlangga Hartarto dalam pertemuan tersebut menekankan komitmen Pemerintah Republik Indonesia di sektor ketahanan energi, khususnya energi terbarukan untuk mencapai net zero emission (NZE) di 2060, salah satunya melalui program B40.
Seperti diketahui bahwa Indonesia memiliki banyak potensi sumber energi terbarukan seperti geothermal, hydro, dan juga critical minerals.
Dengan potensi dan program prioritas nasional yang ada, NDB meyakini Indonesia akan menjadi mitra penting dari bank ini.
Hal ini sejalan pula dengan ambisi dan komitmen NDB untuk menjadi bank pembangunan yang berkelanjutan atau sustainable dan green dengan fokus pada energi terbarukan.
Menutup pertemuan, kedua belah pihak sepakat berkoordinasi untuk menggali lebih lanjut potensi kerja sama dan juga kemungkinan Indonesia bergabung menjadi anggota NDB.