Manokwari, Mediaperkebunan.id
Kakao Papua Barat yang berasal dari Ransiki, Manokwari Selatan ikut diekspor dalam acara pelepasan ekspor ke Pasar Global oleh Presiden Joko Widodo secara virtual di Istana Bogor, Jumat (4/12). Presiden di dampingi oleh Menteri Perdagangan, sedang gubernur dan wakil gubernur di provinsi masing-masing.
Jokowi minta acara pelepasan ini bukan hanya seremonial belaka tetapi momentum berkelanjutan untuk menghasilkan ekspor yang semakin meningkat. Ekspor dilakukan oleh 79 perusahaan non UKM dan 54 perusahaan UKM dengan nilai USD1,6 miliar atau setara Rp23,75 triliun.
Di Papua Barat acara pelepasan ini dilakukan di Pelabuhan Laut Manowakri dihadiri Wakil Gubernur Papua Barat Muhamad Lakotani dan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar Sutriono Edi, pelaku usaha dan pimpinan OPD teknis Papua Barat.
Wagub Muhamad Lakotani menyatakan Pemprov akan terus mengenjot industri Papua Barat untuk berproduksid dan ekspor. Masih banyak komoditas unggulan Papua Barat yang sedang dan akan terus dikembangkan.
Dalam pelepasan ekspor ini Papua Barat menyertakan satu produk perkebunan yaitu kakao dari Manokwari Selatan, serta tiga produk perikanan yaitu rumput laut dari Teluk Wondama, tuna dari Raja Ampat dan kepiting yang dikembangkan UKM Manokwari.
Saat ini lewat program ekonomi hijau, Pemprov Papua Barat sedang mengenmbangkan rumput laut, kakao, pala, kopi, kelapa dalam. Ke depan pala, kopi dan kelapa dalam juga diharapkan akan menjadi komoditas ekspor Papua Barat.
Staf Ahli Mendag, Sutriono Edi menyatakan pada acara ini volume ekspor kakao 6 ton, rumput laut 20 ton dan tuna 81,6 ton. Sedang kepiting masih sedikit tetapi sangat luas biasa sebab merupakan hasil budidaya Koperasi Mnukwar. Ekspor ditujukan ke negara-negara Eropa dan Asia.