Berbagai cara terus dilakukan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) untuk terus mendorong peningktan produktivitas petani kelapa sawit. Diantaranya dengan mendorong program pemerintah melalui peremajaan, dan ini adalah bukti komitmen dari lembaga riset.
“Harapan kami adalah pertama peremajaan ini harus menggunakan bibit unggul itu merupakan syarat utama utk peningkatan produktivitas. Kedua, petani bisa melaksanakan praktek kultur teknis terbaik yaitu Good Agriculture Practices(GAP) dan kami siap mendampingi serta melayani petani,” tegas Direkltur PPKS, Hasril Hasan Siregar kepada perkebunannews.
Atas dasar itulah, Hasril bertekad untuk terus mengedukasi kepada petani agar menggunakan benih bersertifikat dalam melakukan budidaya. Kemudian PPKS juga pro aktif mengunjugi sentra-sentra perkebunan rakyat melalui kegiatan PROWITRA (Program Sawit Untuk Rakyat).
“Jadi melalui PROWITRA kita berharap petani bisa mendapatkan benih bersertifikat. Sebab kegiatan PROWITRA ini menggunakan armada mobil yang sengaja datang ke perkebunan-perkebunan rakyat dan juga membuka outlet-outlet di wilayah perkebunan rakyat,” papar Hasril.
Artinya, Hasril menegaskan, melalui kegiatan PROWITRA maka produktivitas perkebunan rakyat bisa meningkat. Seperti diketahui produktivitas tandan buah segar (TBS) perkebunan rakyat masih diangka sekitar 12 ton/hektar/tahun. Angka tersebut masih jauh jika menggunakan benih bersertifikat, seperti milik PPKS dengan varietas DXP 540 yang potensinya bisa mencapai 35 ton/hektar/tahun.
“Maka dalam hal ini kita berkomitmen untuk mendukung pengembangan perkebunan kelapa sawit rakyat,” ucap Hasril. YIN