Jakarta, mediaperkebunan.id – Dalam dunia industri kelapa sawit yang semakin kompetitif, satu kata menjadi penentu antara bertahan dan tumbang: produktivitas. Di tengah gejolak harga, tekanan biaya operasional, serta tuntutan terhadap praktik berkelanjutan, pabrik kelapa sawit yang tidak produktif perlahan akan tergilas oleh zaman.
Ketua P3PI (Perkumpulan Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia) Bidang Pabrik Kelapa Sawit dan Konsultan Peningkatan Produktivitas Pabrik Kelapa Sawit, Ir. Posma Sinurat, MT menyatakan bahwa baginya, produktivitas bukan sekadar indikator kinerja—ia adalah urat nadi kehidupan pabrik.
“Selama 31 tahun bekerja penuh waktu di industri ini, saya telah mengalaminya sendiri. Saya memulai karier saya dari titik terendah, bekerja di lapangan sebagai staf operasional, hingga akhirnya dipercaya memimpin unit-unit besar di perusahaan lokal dan asing. Dari pengalaman itu, saya menyaksikan secara langsung bahwa tingkat produktivitas menentukan arah hidup sebuah pabrik—apakah ia akan berkembang, stagnan, atau bahkan berhenti beroperasi,” kata Ir. Posma Sinurat, MT.
Setelah memasuki masa pengabdian sebagai konsultan produktivitas selama 9 tahun terakhir, Ir. Posma Sinurat, MT. mengatakan bahwa ia telah menjelajahi banyak pabrik kelapa sawit di seluruh Indonesia. Dari Sumatera, Kalimantan hingga ke Papua, ia melihat satu pola yang sama: pabrik yang fokus pada produktivitas akan mampu bertahan dalam badai, dan bahkan melompat lebih tinggi ketika peluang datang.
“Produktivitas bukan hanya soal angka OER yang tinggi atau downtime yang rendah. Ia adalah cerminan dari budaya kerja, kecakapan teknis, koordinasi antardepartemen, hingga kedisiplinan terhadap prosedur. Pabrik yang produktif bukanlah pabrik yang serba canggih, tetapi pabrik yang tahu cara memaksimalkan sumber daya yang ada—baik manusia, mesin, maupun metode,” ujar Ir. Posma Sinurat, MT.
Tulisan ini adalah bagian pertama dari seri artikel bersambung yang akan Ir. Posma Sinurat, MT. hadirkan secara rutin di Media Perkebunan. “Saya menulisnya bukan dari balik meja, tetapi dari pengalaman yang saya kumpulkan langsung di lapangan, dari diskusi dengan mandor, supervisor, asisten, mill manager, General Manager, Direktur dan pemilik pabrik. Saya menulis untuk berbagi, karena saya percaya bahwa ilmu harus berdampak dan bermanfaat bagi kemajuan industri kelapa sawit nasional,” ujarnya lagi.
Dalam seri bersambung ini, Ir. Posma Sinurat, MT. akan mengulas secara sistematis berbagai aspek produktivitas pabrik kelapa sawit, mulai dari:
- Input: kualitas TBS, kematangan buah, logistik dari kebun ke pabrik
- Proses: efisiensi sterilizer, digester, screw press, klarifikasi, ripple mill
- Output: kualitas dan kuantitas CPO dan kernel, tingkat kehilangan minyak, efisiensi energi, hingga margin keuntungan
Setiap artikel akan dilengkapi dengan pengalaman nyata di lapangan, solusi praktis, dan strategi perbaikan yang terbukti berhasil diterapkan di berbagai pabrik. Tidak hanya untuk para mandor, Asisten, Manager tetapi artikel ini saya tujukan juga kepada para pemilik, top manajemen, dan pengambil keputusan yang ingin membawa pabriknya melangkah lebih jauh, pabrik yang produktif.
Ir. Posma Sinurat, MT. mengundang Anda, para praktisi industri sawit, untuk menjadikan Media Perkebunan sebagai bacaan secara rutin. Karena setiap tulisan yang saya sajikan di sini bukan teori kosong, melainkan panduan nyata menuju pabrik yang lebih efisien, tangguh, dan menguntungkan.
“Mari kita jadikan hari-hari ke depan sebagai momen kebangkitan produktivitas pabrik kelapa sawit di Indonesia. Jangan lewatkan satu pun edisinya,” tutup Ir. Posma Sinurat, MT.
Ir. Posma Sinurat, MT. sendiri merupakan Chairman of 3rd TPOMI (Technology & Talent Palm Oil Mill Indonesia) 2025 Event yang akan dilaksanakan Media Perkebunan bersama Perkumpulan Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia (P3PI) pada tanggal 8-10 Juli 2025 di Holiday Inn Bandung Pasteur, Jawa Barat. Selain itu, beliau juga akan menjadi narasumber membawakan materi “Kiat Mengelola Industri Kelapa Sawit Dalam Ketidakpastiaan Global (Trump Effect)”.
Selain Ir. Posma Sinurat, MT., 3rd TPOMI 2025 menghadirkan banyak praktisi-praktisi teknologi pabrik kelapa sawit dalam maupun luar negeri. Selain coference, 3rd TPOMI 2025 akan menghadirkan exhibition booth pada tanggal 9-10 Juli 2025 dengan lebih dari 30 perusahaan nasional maupun global turut berpartisipasi.