Jakarta, mediaperkebunan.id – Suka tidak sudah teknologi terus berkembang, menghadapi hal tersebut maka komoditas perkebunan pun ikut berbenah mengikuti perkembangan teknologi. Atas dasar itu jugalah PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) meluncurkan marketplace produk, jasa dan teknologi perkebunan bernama plantage.id.
Menurut Direktur Utama Perkebunan Nusantara PTPN 3 (Persero), Mohammad Abdul Gani, bahwa saat ini harus dilakukan yakni kolaborasi masrakat, riset dan pemerintah. Hal ini lantaran generasi X dan milenial sedang berada di puncak. Generasi milenial ingin berpkir cepat dan tidak terkotak-kotak serta tidak terbatas. Bahkan sangat dekat teknologi 4.0 diantaranya drone untuk melakukan maping.
“Seiring hal tersebut lahirlah plantage.id, dengan adanya sistem tersebut maka dapat menjangkau seluruh stke holder, kapan pun dan dimana pun,” harap Abdul Gani.
Sehingga dalam hal ini, Abdul Gani pun berharap pelaku usaha bisa memanfatkannya. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan produktivitas hingga membuka pasar sampai bagaimana agar bisa mengikuti program-program perkebunan dari pemerintah seperti peremajaan sawit rakyat (PSR). Sebab harus diakui dengan era teknologi maka hal ini menjadi tantangan.
“Saya berikan apresiasi kepada manajemen RPN yang membuat marketplace produk perkebunan. Dengan adanya plantage.id semakin mendorong inovasi perkebunan dihasilkan peneliti terbaik RPN akan menjangkau seluruh dunia. Pelaku usaha dapat memanfaatkan jasa RPN melalui plantage.id,” jelas Abdul Gani.
Direktur PT RPN, Iman Yani Harahap menambahkan, bahwa cikal bakal plantage.id ini berasal dari setiap pusat penelitian di lingkup RPN yang telah meluncurkan berbagai mobile application dan upload konten teknologi di berbagai sosial media.
Plantage.id ini untuk semua kalangan, tapi akan tetap fokus pada pekebun “Plantage.id mengakomodir upaya pusat penelitian untuk men-deliver teknologi dan inovasi terkini dalam bentuk yang lebih terpadu,” tutur Iman Yani.
Lebih dari itu, Iman Yani mengakui bahwa plantage.id ini tidak hanya untuk melakukan transaksi pembelian barang, tapi juga bisa digunakan untuk konsultasi tanya jawab antara pelaku perkebunan dengan para pakar di PT RPN.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud menyambut baik atas adanya plantage.id. Hal ini bisa mendongkrak kinerja perkebunan ke arah yang lebih baik lagi.
Seperti diketahui, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) salah satu penopang utama pertumbuhan positif PDB sektor pertanian kuartal lalu ialah subsektor perkebunan dengan kontribusi pada triwulan III sebesar 163,49 triliun rupiah atau 28,59%. Adapun subsektor perkebunan pada November 2020 naik sebesar 2,25 persen dari Bulan Oktober.
“Maka diharapkan dengan adanya plantage.id bisa mendorong perkebunan, karena bisa menberikan solusi secara digital yang berujung peningkatan ekonomi masyarakat dalam hal ini termasuk para pekebun,” ungkap Musdhalifah. (YIN)