“Alhamdulillah, ini perintah Bapak Presiden, untuk mensejahterakan rakyat, dari Sabang hingga Merauke, serta untuk menyelesaikan ketergantungan impor gula yang hingga kini mencapai 4 juta ton setiap tahun. Mari kita bersama-sama dukung PG Bombana,” ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman disela-sela kegiatan panen padi progeam Upsus, di Desa Biru, Poleang Ttimur, Kabupaten Bombana, Rabu (25/07).
Pabrik gula (PG) Bombana merupakan PG terbesar di Indonesia berkapasitas 12.000 TCD (Ton Crane Day). PG ini menyerap tenaga kerja, sekitar 10.000 orang lebih. “Tenaga kerja ini langsung di pabrik dan kebun. Tentu akan membawa efek ekonomi yang luar biasa, untuk masyarakat Kendari, pedagang, kebutuhan karyawan pabrik dari yang primer hingga sekunder akan tumbuh,” ujar Amran.
PG Bombana, bukan yang pertama. Pemerintah sudah membangun lima PG di luar Bombana. Dari 10 PG baru yang ditargetkan pemerintah, sudah 6 yang terwujud. “Kita akan dorong terus, ini pergulatan panjang, yang harus kita perjuangkan bersama-sama, masyarakat luas terutama yang di sekitar pabrik. Presiden, meminta agar diberi ruang dan peluang yang seluas-luasnya untuk ikut menjadi plasma, mendukung kebutuhan pabrik,” kata Amran.
Menteri Amran, menambahkan, bahwa potensi tebu di Bombana, luar biasa. Hasil demplot terakhir kebun tebu mencapai 130 ton/ha, dan rendemen di atas 10 persen. “Dengan produktivitas 100 ton/ha dan rendemen 10 persen, PG Bombana, akan menyelesaikan impor gula kita, 2 juta ton/setiap tahun,” katanya.
PG Bombana diharapkan dapat menyelesaikan kebutuhan gula di wilayah Indonesia Timur. (S)