Gresik, Mediaperkebunan.id
Posisi Petrokimia Gresik sangat penting untuk bisa memenuhi kebutuhanpupuk nasional. Saat ini kapasitas produksi pupuk dan bahan kimia 8,9 juta ton, pupuk 5,09 juta ton sedang porsi untuk pupuk subsidisi 4,7 juta ton.
“Kami berkomitmen menjalankan tugas pemerintah memenuhi kebutuhan pupuk subsidi dulu sisanya baru untuk kebutuhan pupuk non subsididi,” kata Dwi Satryo Annurogo, Direktur Utama PT Petrokimia Gresik dalam perbincangan dengan Mediaperkebunan.id.
Dwi sadar pupuk non subsidi ini juga penting untuk memenuhi kebutuhan petani tetapi belum bisa dipenuhi. Kelapa sawit dengan luas 14,72 juta ha dengan kebutuhan 750 kg NPK/ha/tahun saja butuh 10,74 juta ton pupuk. Tebu dengan luas 450.000 ha ada yang menggunakan pupuk subsidi dan non subsidi .
Saat ini Pupuk Indonesia Holding Company sebagai induk usaha PT Petrokimia Gresik berusaha memenuhi dengan membangun pabrik NPK di Pupuk Iskandar Muda Aceh. Pasar ini terbuka lebar tetapi Petrokimia belum bisa penuhi karena terikat tugas memenuhi kebutuhan pupuk subsidi.
Petrokimia juga tidak berencana membangun pabrik baru sebab saat ini baru saja menyelesaikan pabrik urea amonia dengan kapasitas 570 ton dengan investasi cukup besar Rp6 triliun. Meskipun peluang ada masih perlu perlu mengukur kemampuan investasi. Pupuk NPK PIM di harap kan yang akan mampu memenuhi kebutuhan pupuk non subsididi.
Meskipun demikian, PT Petrokimia Gresik senantiasa menyediakan berbagai macam jenis pupuk subsidi dan non subsidi pada lebih dari 28.000 kios dan 650 distributor yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Salah satu produk pupuk non subsidi yang dapat diakses oleh petani di sektor retail dan digunakan untuk petani kelapa sawit adalah NPK Phonska Plus dengan formula 15-15-15 yang diperkaya unsur S dan Zn, NPK Petro Nitrat dengan formula 16-16-16 yang mengandung Nitrogen dalam bentuk Nitrat, dan NPK Kebomas dengan berbagai macam formula.
Penggunaan NPK Petro Nitrat pada kelapa sawit lebih efisien dibandingkan pupuk lainnya karena kandungan Nitrat yang terkandung pada unsur Nitrogen lebih cepat diserap oleh tanaman kelapa sawit. Selain itu, NPK Kebomas dengan berbagai macam formula dapat menjadi pilihan yang beragam bagi petani kelapa sawit untuk semua jenis pertanaman kelapa sawit mulai dari TBM (tanaman belum menghasilkan) hingga TM (tanaman memghasilkan).
Sementara untuk petani tebu, Petrokimia Gresik telah menyediakan pupuk ZA Petro, SP36 Petro, NPK Phonska Plus dan pembenah tanah Petrocas. Kombinasi pupuk ZA Petro dan pembenah tanah Petrocas terbukti dapat meningkatkan rendemen dan hablur tebu pada uji aplikasi yang pernah dilakukan dengan PTPN XI.
Sedang untuk perusahaan perkebunan kelapa sawit hingga saat ini sudah lebih dari 40 formulasi pupuk bermerk NPK Kebomas telah diproduksi Petrokimia Gresik untuk memenuhi permintaan konsumen, diantaranya NPK 15-15-15, NPK 15-15-6+4Mg, NPK 12-12-17+2Mg, NPK 12-6-22+3Mg, NPK 13-6-27+4Mg+0,65B dan masih banyak lagi.
Formula ini berbeda dengan formula umum dan terbukti sangat mampu meningkatkan produktivitas. Formula ini mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Tentu tidak bisa dalam partai kecil 100-200 ton sebab tidak ekonomis juga dari sisi pabrik.
Selain dengan memberikan fasilitas pupuk tailor made, kantong, dan term of delivery yang disesuaikan dengan permintaan konsumen, PT Petrokimia Gresik juga memberikan kemudahan pembayaran melalui SKBDN (surat kredit berdokumen dalam negeri). Apabila diperlukan maka tim lapangan juga akan mendampingi konsumen untuk melakukan tinjauan lapang yakni sampling lahan di lokasi kebun konsumen untuk memberikan rekomendasi pemupukan.
“Perusahaan perkebunan pada umumnya sudah punya laboratorium sendiri sehingga kami tinggal menyesuaikan formula sesuai hasil laboratorium mereka. Sedang perusahaan menengah dan petani kami bantu dengan mobil uji tanah,” kata Dwi.