Jakarta, mediaperkebunan.id – Seorang petani swadaya Novie Zulhi yang tergabung dalam program “Smallholder Inclusion for better Livelihood & Empowerment” (SMILE) meraih sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Asian Agri, Apical, dan Kao menyambut baik pencapaian tersebut.
Novie mewakili kelompoknya sebagai salah satu Newly Certified Independent Smallholder Group di tahun 2023/2024. Sertifikasi RSPO tersebut di berikan langsung oleh Chief Executive Officer RSPO, Joseph D’Cruz, pada 11 November 2024, dalam acara Annual RSPO Conference (RT2024) di Bangkok, Thailand.
Head of Sustainability Asian Agri, Ivan Novrizaldie, menekankan komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan penghidupan petani swadaya, dengan tujuan membangun industri minyak sawit yang berkelanjutan dan adil yang menguntungkan bagi semua pihak.
“Keberhasilan Novie dan koperasinya merupakan bukti kekuatan kolaborasi, tekad mereka untuk menyelesaikan proses audit, dan komitmen mereka terhadap praktik pertanian berkelanjutan. Kami bangga dengan para petani swadaya mitra kami yang telah memperoleh sertifikasi RSPO,” ujar Ivan.
Head of Sustainability Apical, Chandramohan Nair, menekankan bahwa keberlanjutan adalah tanggung jawab bersama bagi semua pihak. Program SMILE mendorong dampak positif melalui kolaborasi di seluruh rantai pasok—hulu, menengah, dan hilir—dengan berfokus pada inklusivitas untuk memastikan petani swadaya tidak tertinggal dalam transisi industri menuju praktik berkelanjutan.
“Kami meluncurkan program SMILE untuk mengatasi tantangan sosial—ekonomi yang berdampak pada petani swadaya dengan menyediakan pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan keterampilan teknis,” ujar Chandramahon.
Vice President, Procurement Strategic Sourcing, Raw Material, Global Kao Corporation, Terasawa Kenji, memuji pencapaian para petani swadaya. Petani swadaya secara khusus rentan terhadap tantangan pasar.
“Setelah melihat kemajuan yang telah di buat sejauh ini, kami ingin memperluas program untuk memberdayakan lebih banyak petani swadaya untuk memiliki bagian dalam rantai pasok global, sehingga memperkuat ketahanan mata pencaharian mereka untuk jangka panjang,” ujar Terasawa.
Novie mengaku senang mendapatkan sertifikasi RSPO di acara bergengsi yang di hadiri oleh para pemimpin industri sawit dari seluruh dunia. “Ini sangat berarti dan merupakan momen kebanggaan bagi saya dan PKMB,” ujarnya.
Novie mengatakan, sertifikasi ini tidak hanya memberikan pengakuan internasional terhadap upaya keberlanjutan PKMB. Namun juga menambah nilai pada produk yang di hasilkannya.
“Ini memotivasi saya dan kelompok untuk terus berinvestasi dalam pertanian bertanggung jawab, sehingga dapat menciptakan lebih banyak keuntungan bagi anggota dan anak-anak kami,” ungkap Novie.
Sejak mencapai sertifikasi RSPO pada 2023, Perkumpulan Kotani Mandiri Bersama (PKMB) pimpinan Novie yang berlokasi di Desa Merlung, Jambi, melihat kelompoknya berkembang dari 211 anggota dengan luasan tanah mencapai 330 hektare (ha), menjadi 471 anggota dengan luasan tanah lebih dari 750 ha, yang mana seluruh anggotanya akan di proses untuk mendapatkan sertifikasi RSPO pada Desember ini.
Program SMILE bertujuan untuk memberdayakan 5.000 petani kecil mandiri pada tahun 2030 melalui peningkatan hasil, peningkatan pendapatan, dan sertifikasi RSPO. Sekarang di tahun keempatnya, 3.489 petani kecil telah terdaftar dalam program ini, di mana 1.373 telah mencapai sertifikasi RSPO, menandai kemajuan signifikan menuju tujuan kami.
Selain untuk mengakui praktik berkelanjutan mereka, sertifikasi RSPO juga memungkinkan petani swadaya untuk mendapatkan manfaat tambahan (premium) dari Kao yang menjadi bagian dari komitmen mereka untuk meningkatkan penghidupan petani swadaya. Hal ini telah menjadi dukungan signifikan bagi para anggota PKMB untuk memenuhi kebutuhan mereka,seperti pupuk, pestisida, dan lain-lain.