MAKASSAR, Mediaperkebunan.id – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), meminta agar petani milenial bertumbuh semakin banyak dan semakin berkualitas dengan fokus dan memperluas jaringan antar petani milenial sehingga tercapai kesejahteraan pangan bahkan saat krisis pangan.
“Langkah-langkah ini untuk para petani milenial. Yang pertama memanfaatkan teknologi (gadget) untuk memperluas jaringan pertemanan. Yang kedua pembentukan kelompok tani. Ketiga, harus belajar dari kejadian yang sudah ada, terobos ilmu nya dari web. Harus fokus juga kalian pada suatu komoditas, diterapkan sampai berhasil,” papar Mentan.
Selain itu Menteri Pertanian juga menyampaikan bahwa petani milenial merupakan hal yang paling dibutuhkan saat ini dalam menghadapi krisis pangan global yang akan dihadapi pada tahun 2023.
“Kepada anak-anakku sekalian para jajaran petani milenial, terimakasih sudah hadir disini. Gunanya kita berkumpul disini adalah memberi pernyataan pada negara Indonesia bahwa kita petani milenial itu ada, bahwa apapun yang terjadi (krisis pangan), kita siap.” ujar Mentan.
Untuk kali kedua Sarasehan Petani Milenial 2022 kembali diselenggarakan dimulai dari tanggal 6 hingga 7 Oktober 2022 diikuti para petani milenial dari wilayah Timur Indonesia di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kegiatan Sarasehan Petani Milenial ini merupakan pertemuan para petani milenial dari berbagai penjuru Indonesia yang mengusung kegiatan inovatif dan kolaboratif dalam penumbuhan jiwa wirausaha muda pertanian dan mendukung upaya penguatan ketahanan pangan nasional bahkan dalam keadaan krisis.
Agenda acara yang diikuti para petani milenial yang bertempat di Hotel Claro, Makassar berupa sosialisasi program utama masing-masing Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian, Business Matchmaking, Program TANI AKUR, Forum Discussion, penghargaan, sosialiasi aplikasi petani millennial serta display pameran produk petani milenial.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Heru Tri Widarto dalam sosialisasi program utama pertanian memaparkan enam program unggulan perkebunan tahun 2020-2024. Keenam program itu antara lain: Korporasi Perkebunan; Produksi Benih/Nursery 20 juta batang dan Pengembangan Kawasan Kopi, Kelapa, Jambu Mete dan Kakao; Pengembangan Sagu Hulu Hilir Berbasis Korporasi; Pengembangan Gula Non Tebu; dan Pengembangan Kopi Komandan.
Heru mengatakan, Ditjenbun ada beberapa program unggulan yang terdiri dari enam program. Salah satunya Menteri Pertanian meminta Ditjenbun untuk mengembangkan brand kopi Indonesia yaitu Kopi Komandan, yang diracik khas dengan campuran cokelat, kopi serta gula aren.
“Jadi setiap Pak Menteri mampir ke Coffee Bun, kita sediakan Kopi Komandan yang disajikan oleh barista kita. Jadi ayo silahkan para petani kopi milenial yang ingin mengembangkan kopi daerahnya, kami bantu mulai dari hulunya, mulai dari benihnya.” kata Sesditjen Perkebunan.
Mengenai komoditas kopi, Heru sangat antusias memberikan alasannya mengapa kopi itu digemari di kalangan milenial dan seluruh dunia serta bagaimana potensinya jika dapat diekspor ke luar negeri.
Heru juga menyampaikan bahwa Pengembangan Kawasan Kopi, Kelapa, Jambu Mete dan Kakao akan segera ditindaklanjuti untuk dilakukan peremajaan agar tanaman lama dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi. (*)