Belitung, Mediaperkebunan.id – Salah satu anak usaha PT Sinar Mas Agribusiness and Food, PT Forestalestari Dwikarya (FLD) mengajarkan teknik penggunaan teknologi mikroba google (Migo) selama beberapa waktu kepada para petani padi yang ada di pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka dan Belitung (Babel).
Para petani padi yang bermukim dan berladang di Dusun Kelekak Usang, Desa Perawas, Kecamatan Tanjung Pandan Kabupaten Belitung, tersebut diketahui tergabung dalam sebuah kelompok tani bernama Poktan Setia Kawan.
Anak usaha Sinar Mas Agribusiness and Food itu tidak sendirian dalam melakukan pendampingan kepada para petani Desa Perawas, melainkan ikut juga pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) serta Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Belitung dan perangkat kerja Desa Perawas.
Ini semua berawal pada 14 Februari 2025 lalu. Saat itu dilakukan penanaman padi varietas Trisakti melalui Program Farm Field Day atau Program Hari Membajak Sawah dan diikuti oleh seluruh anggota Poktan Setia Kawan.
Bambang Eko selaku Ketua Poktan Setia Kawan, seperti dikutip Mediaperkebunan.id dari laman resmi Sinar Mas Agribusiness and Food, Minggu (6/4/2025), mengatakan kegiatan tersebut merupakan sinergi pemberdayaan ekonomi Poktan Setia Kawan melalui demonstrasi farming (Demfarm) atau percontohan budidaya pertanian.
“Dalam menanam padi varietas unggul ini, kami juga diajarkan untuk menggunakan teknologi Migo yang fungsinya adalah dapat mengembalikan kondisi kesuburan tanah. Setelah ada program kegiatan usaha produktif (KUP) dan pendampingan, kami merasa puas,” ungkap Bambang Eko.
Bambang Eko menjelaskan, metode baru itu mulai dari pengolahan hingga penanaman dan perawatan sesuai standard and operational procedure (SOP), ditambah dukungan permodalan, memberikan hasil yang memuaskan.
“Kami juga merasa bangga dapat menampilkan hasil yang baik untuk memotivasi kelompok tani lainnya” ucap Bambang Eko lebih lanjut.
Sementara itu diketahui bahwa berdasarkan data dari rekapitulasi kabupaten statistik pertanian (RKSP) pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) serta Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Belitung, produktivitas panen padi sebelumnya tercatat rata-rata sebesar 2,64 ton per hektar (Ha) gabah kering giling (GKG).
Namun, melalui penerapan varietas padi unggul dan teknologi Migo, Poktan Setia Kawan berhasil meningkatkan hasil panen mereka menjadi 3,45 ton per Ha GKG, yang menunjukkan peningkatan produktivitas lebih dari 30 persen.
“Ketahanan pangan yang diinstruksikan pemerintah pusat, kami tanggapi sangat serius dan menjadi tanggung jawab semua pihak,” ucap Kepala DKPP Kabupaten Belitung, Destika Efenly. “Semua harus berangkat dari kolaborasi bersama.
Analisa di setiap proses dan mengikuti perkembangan teknologi pangan menjadi kunci tercapainya hasil yang baik,” ucap Destika Efenly menambahkan.
Ke depannya, harap Destika Efenly, KUP penanaman padi varietas Trisakti ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mendorong perluasan aplikasi inovasi teknologi hingga ke desa-desa lain. Selain itu, dirinya juga melihat bahwa penanaman padi Trisakti dengan teknologi Migo ternyata dapat mengembangkan sistem perbenihan yang lebih terpadu, baik secara internal maupun antarpoktan.
Destika Efenly menjelaskan bahwa teknik menanam padi juga menggunakan teknologi Migo dan tanpa pestisida kimia SMA Ama sekali, sehingga sangat sehat bila berasnya dikonsumsi oleh masyarakat.
“Teknik migo dilakukan untuk meningkatkan produktivitas padi di tingkat para petani dan sekaligus bisa mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Belitung,” beber Destika Efenly.
Destika Efenly menerangkan, sejak 2024 pemerintah kabupaten (Pemkab) Belitung mengembangkan padi varietas Trisakti yang merupakan varietas unggul dengan waktu panen yang lebih cepat dan produksi yang besar.
Pihak PT FLD sendiri berharap kolaborasi kegiatan usaha produktif itu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas yang berdampak pada peningkatan pendapatan, dan yang paling utama terciptanya usaha tani yang berkelanjutan.
Sekadar informasi, bukan kali ini saja PT FLD melakukan inovasi teknologi pertanian. Beberapa waktu yang lalu, bersama PT Palmindo Billiton Berjaya (PBJ) yang juga anak usaha Sinar Mas Agribusiness dan Food, PT FLD berinovasi dan telah mempraktekkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan.
Sistem ini diterapkan dengan memanfaatkan limbah seperti janjang kosong, limbah cair untuk penggunaan lahan atau land application, serta upaya pengelolaan hama secara natural yang dilakukan dengan bantuan burung hantu.
Perusahaan ini, melakukan pembinaan terhadap petani plasma yang telah merasakan peningkatan kesejahteraan dari kerjasama dengan perusahaan. PT FLD dan PT PBJ masing-masing memiliki lahan perkebunan kelapa sawit dengan total seluas 11.337 Ha dan 3.610 Ha.
Juga didukung dengan pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 60 ton per jam. Juga dengan kepemilikan lahan kebun petani sawit mitra plasma sebesar lebih dari 20 persen lahan yang dikelola anak usaha Sinar Mas. Keberadaan perkebunan kelapa sawit ini, rata-rata memiliki produktivitas sekitar 21 ton per Ha.Ā