Dirjen Perkebunan, Bambang, minta perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tersebar di seluruh Indonesia untuk meniru ANJ yang membangun pembangkit listrik biogas berasal dari limbah sawit (methane capture). Listrik yang dihasilkan dijual pada PLN.
Bambang menyatakan hal ini ketika melakukan kunjungan ke PT Austindo Aufwind New Energy di Belitung. Pembangkit biogas ini mengolah limbah cair dari PKS PT Sahabat Mewah Makmur dengan kapasitas 60 ton/jam dengan luas lahan 16.307 ha. Kedua perusahaan ini merupakan anak perusahaan PT ANJ Tbk.
“Kalau semua perusahaan perkebunan kelapa sawit melakukan langkah kreatif seperti ini maka peranan kelapa sawit sebagai pemasok energi listrik menjadi besar. Hal ini membantu ketahanan energi Indonesia,” katanya.
Cara ini juga akan menunjukkan pada dunia bahwa kelapa sawit Indonesia dikelola dengan cara yang ramah lingkungan dan menjadi kebutuhan dunia pada masa depan. Kelapa sawit saat ini diserang dengan berbagai isu diantaranya dengan isu lingkungan.
Dalam kondisi apapun mereka sebenarnya sangat memerlukan minyak sawit. Karena persaingan semua cara ditempuh untuk membuat minyak kelapa sawit menjadi murah. “Kita harus meyakinkan pada semua orang bahwa sawit adalah sumber pangan dan energi masa depan,” kata Bambang.
Imam Wahyudi, Direktur PT Austindo Aufwind New Energy menyatakan kapasitas awal adalah 1,2 MW dan tahun 2015 ditingkatkan jadi 1,8 MW. ANJ merupakan satu-satunya pembangkit biogas yang memperoleh pembelian daya dari PLN. Kapasitas sebesar ini mampu mengalirkan listrik pada 2000 rumah di P. Belitung.