Jakarta, mediaperkebunan.id – Industri kopi Indonesia tengah menghadapi tantangan serius akibat perubahan iklim yang berdampak langsung pada produktivitas kopi. Hutama Sugandhi, Ketua Umum Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI), menyoroti bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu telah menyebabkan penurunan produksi kopi nasional.
Perubahan iklim membawa dampak signifikan terhadap produktivitas kopi di Indonesia. Kondisi cuaca ekstrem, seperti peningkatan suhu dan curah hujan yang tidak menentu telah mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen. Selain itu, perubahan iklim juga memicu peningkatan populasi hama dan penyakit yang menyerang tanaman kopi sehingga memperburuk kondisi produksi.
“Perubahan iklim berdampak luar biasa terhadap produksi kopi kita. Jika tidak segera diatasi, kita bisa kehilangan peluang besar di pasar ekspor global,” ujarnya, Kamis (20/02/2025).
Dilansir dari tanamanindustri.bsip.pertanian.go.id, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat di dunia, dengan permintaan yang terus meningkat dari berbagai negara. Diperkirakan oleh Kementerian Pertanian hingga tahun 2025 produksi kopi di Indonesia akan mencapai 789.000 ton per tahun dengan sebanyak 150.000 ton jenis arabika dan 600.000 ton lainnya robusta.
Pada tahun 2024, ekspor kopi Indonesia mencapai 342.000 ton atau senilai 1,49 miliar dollar AS (Rp 23 triliun) dengan ekspor utama ke Amerika Serikat, Mesir, Jerman, dan Malaysia. Apabila penurunan produksi terus terjadi karena adanya perubahan iklim, maka tentunya akan menghambat kemampuan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pasar global.
Saat ini terdapat sekitar 1,2 juta hektar perkebunan kopi yang dimiliki oleh rakyat. Namun, produktivitasnya masih jauh dari optimal akibat faktor lingkungan dan minimnya dukungan kebijakan dari pemerintah. Tahun lalu, produksi kopi mengalami penurunan tajam, meskipun pada awal tahun ini sempat menunjukkan sedikit perbaikan.
Hutama Sugandhi menyayangkan minimnya perhatian pemerintah terhadap industri kopi, pemerintah masih belum menjadikan sektor ini sebagai prioritas utama. Padahal industri kopi memiliki potensi besar untuk mendatangkan keuntungan bagi petani dan negara mengingat saat ini harga kopi sedang naik.
Jika dikelola dengan baik dan didukung kebijakan yang tepat, industri kopi Indonesia dapat menjadi lebih kompetitif di pasar internasional dan meningkatkan kontribusi ekspor nasional. Hutama Sugandhi berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan industri kopi dari ancaman perubahan iklim dan memastikan petani dapat menikmati manfaat ekonomi dari komoditas unggulan ini.