Jakarta, mediaperkebunan.id – Tak hanya tren kopi yang melekat di kalangan masyarakat saat ini, dua komoditas perkebunan yaitu teh dan kakao pun semakin digandrungi kalangan milenial. Tak dapat dipungkiri selain untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup, komoditas ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Khasiatnya dirasakan langsung bagi para pecinta teh dan cokelat.
Ditambah lagi, variasi produk hasil olahan duo komoditas ini terus dikembangkan oleh para pelaku usaha perkebunan.
Atas dasar itulah pemerintah mendongkrak produksi teh dan kakao untuk terus dikembangkan karena bernilai ekonomi tinggi dan mendukung peningkatan daya saing pertanian termasuk sektor perkebunan di pasar global.
Bahkan saat rapat koordinasi nasional pembangunan perkebunan semua jajaran Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) dihimbau agar dapat melaksanakan kebijakan dan program pembangunan perkebunan 2021 yang lebih maju, lebih mandiri dan lebih modern dibanding 2020.
“Untuk itu Ditjen Perkebunan harus meningkatkan kerjasama dan bersinergi dengan Eselon I lainnya, Kementan dan Lembaga lainnya, Pemerintah Daerah dan mitra lainnya,” tegas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo,.
Dirjen Perkebunan, Kasdi Subagyono menambahkan, bahwa Sub Sektor perkebunan pada tahun 2020 memberikan kontribusi yang besar untuk pertumbuhan dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 diantaranya sebagai penyumbang neraca positif pada PDB Pertanian.
Maka dalam hal ini di tahun 2021, Ditjen Perkebunan terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas, produksi, nilai tambah dan ekspor serta kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Namun dalam mendukung program Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat (Gratieks), diperlukan peningkatan ekspor secara kualitas dan kuantitas, tidak hanya untuk kelapa sawit, tetapi juga untuk komoditas strategis lainnya, seperti kopi, kakao, kelapa, karet, kayu manis, lada, dan pala. (YIN)