2nd T-POMI
2024, 23 Juni
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id-Sebagai sentra kelapa kopyor, saat ini di Pati ada 25 pengepul kelapa kopyor. Meskipun sekarang sentra kelapa kopyor sudah menyebar di beberapa daerah seperti Bogor, Lumajang dan lain-lain tetapi permintaan kelapa kopyor Pati masih  sangat tinggi, sampai tidak mampu dipenuhi. Cornelius Ruslan, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Indonesia  Pati, menyatakan hal ini kepada Mediaperkebunan.id.

Anggota APKI ketika menjual benih kelapa saling bekerjasama, tetapi menjual kopyor sendiri-sendiri lewat pengepul. “Sistim penjualan seperti ini, saya punya 10 batang mau menjual kelapa kopyor panggil tukang tokok karena saya tidak bisa memilih sendiri dan memanjat sendiri. Upah untuk tukang tokok ini Rp5000/butir. Kelapa bisa saya jual sendiri ke pengepul atau tukang  tokok yang menjadi penyalur ke pengepul. Tukang tokok juga menjadi perpanjangan tangan pengepul,” kata Ruslan.

Dari pengepul tingkat desa dikirim ke pengepul kecamatan. Pengepul kecamatan banyak yang berjualan on line sehingga kelapa kopyor dikirim langsung ke konsumen. Pengepul kecamatan juga menjual ke pengepul di kota-kota besar seperti Bogor. Kelapa kopyor biasa dibawa bis malam jam 3-4 sore dan ditunggu pengepul kota di terminal tujuan.

Perdagangan kelapa kopyor dari petani ke pengepul sekarang sudah lebih fair dibanding masa lalu. Dulu dibeli dengan satu harga tanpa memperhitungkan apapun, sekarang berdasarkan ukuran. Ada 10 ukuran dengan harga masing-masing berbeda. Ukurannya adalah ukuran lingkaran kelapa utuh mulai 25 cm, 30 cm dan seterusnya. Harga kelapa kopyor genjah Pati dengan ukuran 40 cm adalah Rp35.000-45.000/butir. Karena itu meskipun ada biaya tukang tokok keuntungan petani kelapa kopyor masih lumayan.

Meskipun sentra kopyor sudah berkembang di beberapa daerah, kopyor Pati menurut konsumen lebih renyah dan manis. Pada hari raya Idul Fitri pengiriman sehari mencapai 2.000-2.500 butir, itupun tidak mampu memenuhi permintaan. Pengiriman masih dalam bentuk kelapa yang sudah tidak bersabut, belum dalam bentuk kopyor siap konsumsi.

Baca Juga:  JANGAN RAGU KEMBANGKAN INDUSTRI KELAPA

Kopyor Pati ini tahan sampai 2 minggu, lewat dari waktu ini maka rasanya akan bekurang. Teknis pasca panen untuk menjaga daya tahan sampai saat ini belum ada. “Saya sudah berkeliling ke kampus-kampus yang ada ahli teknologi pangan seperti IPB, UPN dan lain-lain untuk mencari teknologi kopyor tahan lama tetapi ternyata belum ada,” katanya lagi.

Saat ini kiat supaya bisa dikonsumsi dan masih enak dalam 2-3 bulan yaitu daging dan air dipisah. Disimpan dalam plastik klip, beri gula sedikit sebagai pengawet. Kalau dibuat es kopyor seminggu masih kuat. Di Omah Kopyor saat ini harga es kopyor Rp20.000/gelas. Dalam satu butir bisa jadi 6-7 gelas.

“Prospek kelapa kopyor masih sangat bagus sekali. Apalagi kalau kita bisa masuk ke pasca panen. Permintaan besar masih banyak yang tidak bisa dipenuhi. Karena itu berkebun kelapa kopyor sangat menguntungkan,” kata Ruslan menutup pembicaraan.