JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Perlindungan perkebunan merupakan bagian penting dalam rangkaian produksi komoditas perkebunan. Keberhasilan dalam perlindungan perkebunan mengurangi risiko kerugian dan kegagalan.
Direktur Perlindungan Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementeria Pertanian (Kementan) Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan, keberhasilan dalam perlindungan perkebunan akan mengurangi risiko kerugian atau kegagalan, terutama di kawasan perkebunan yang menjadi prioritas utama.
“Oleh karena itu perlindungan perkebunan perlu dijaga agar tetap optimal dalam mendukung kesuksesan produksi komoditas perkebunan di Indonesia,” ujar Bagus di Jakarta.
Bagus menguraikan, beberapa upaya yang dapat dilakukan, di antaranya dengan cara meningkatkan keberdayaan kelembagaan petani, meningkatkan kapasitas kemampuan POPT melalui kegiatan pelatihan singkat atau melaksanakan kegiatan training dan bimbingan teknis.
Menurut Bagus, perlunya membuat unit pelayanan perlindungan yang mampu menjangkau dan melayani pekebun secara cepat.
Selain itu, lanjut Bagus, penting juga membangun jejaring dan kerja sama dengan unit pelaksana tugas (UPT) dalam mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi perlindungan dengan spesifik lokasi yang dibutuhkan petani, baik di pusat maupun di daerah.
Di samping itu, kata Bagus, diperlukan pula upaya mengidentifikasi sumber-sumber potensi konflik gangguan usaha lebih dini. Hal ini tentu tidak dapat dilakukan sendiri.
“Perlunya sinergi dan kolaborasi bersama dengan komitmen yang kuat dan secara rutin dilakukan pembinaan serta pengawalan agar penanganan OPT dapat dilakukan secara maksimal dan optimal,” jelas Bagus. (*)