Tanah Laut, Mediaperkebunan.id – Perkebunan kelapa sawit milik masyarakat di Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), mulai melaksanakan program intercopping atau tanaman tumpang sari berupa padi gogo. Proses intercopping yang dilaksanakan pada Kamis (26/12/2024) itu dilakukan oleh pihak Direktorat Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rangka mendukung swasembada pangan nasional.
Kegiatan tersebut, seperti dikutip Mediaperkebunan id dari laman Kementerian Pertanian, Minggu (29/12/2024), dikolaborasikan dengan berbagai pihak seperti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Laut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel, serta TNI-POLRI. Kementerian Pertanian Melalui Direktorat Jenderal Perkebunan bersama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Tanah Laut melaksanakan acara pencanangan penanaman tumpang sari padi gogo di lahan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (26/12).
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, dalam acara penanaman perdana padi gogo tersebut mengatakan program intercopping bertujuan untuk mengimplementasikan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
.”Beliau menekankan pentingnya pengembangan padi lahan kering, termasuk di lahan perkebunan kelapa sawit, untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” kata Heru Tri Widarto.
Ia menyampaikan pentingnya kolaborasi berbagai sektor dan instansi dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan, termasuk pendampingan dan pengawalan oleh TNI untuk padi gogo dan Polri untuk jagung.Dengan demikian, ujar Heru Tri Widarto, maka pencapaian swasembada pangan tidak hanya bergantung di sektor pertanian saja.
“Penanaman tumpang sari padi gogo di lahan perkebunan kelapa sawit adalah langkah positif dalam upaya kita mencapai swasembada pangan,” ujar Heru lagi.
“Kami mendukung penuh program ini karena tidak hanya membantu meningkatkan produksi pangan lokal, tetapi juga mendorong keberlanjutan dalam pengelolaan lahan,” tuturnya lebih lanjut.
Heru menambahkan bahwa target padi gogo Nasional seluas 890 ribu hektar yang secara efektif dapat ditanami (intercropping) seluas 535 ribu hektar, dan dengan produktivitas sekitar 2 ton, maka dapat diperoleh sekitar 640 ribu ton beras. Sementara itu Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemprov Kalsel, Hj. Husnul Khatimah, bilang kelapa sawit memegang peranan penting dalam perekonomian daerah dan nasional, namun juga harus sejalan dengan upaya keberlanjutan dan peningkatan ketahanan pangan.
“Sebagai daerah penghasil kelapa sawit, Kalimantan Selatan memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap dapat mengoptimalkan lahan perkebunan untuk mendukung swasembada pangan, khususnya dalam tanaman pangan seperti padi gogo,” ujar Husnul.
Selain itu, kata dia, Pemprov Kalsel juga berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan, salah satunya melalui penerbitan Peraturan Gubernur (Peruub) Nomor 013 Tahun 2023 tentang Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD PKSB). Dalam hal ini, sambung Husnul, pemerintah juga mendorong kolaborasi antara petani sawit dan perusahaan perkebunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Program ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata, dengan pemanfaatan lahan secara optimal dan berkelanjutan,” ucap Husnul.
Pihak Pemprov Kalsel, bebernya, juga mendorong adanya kemitraan antara petani dan perusahaan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Sebagai informasi, cara pencanangan penanaman padi gogo ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk petani sawit dan masyarakat di sekitar lokasi. Diharapkan, kegiatan yang dilakukan di Jorong ini dapat menjadi model bagi pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang lebih ramah lingkungan sekaligus berkontribusi pada pencapaian swasembada pangan di Kalimantan Selatan dan Indonesia pada umumnya.