TANGERANG, mediaperkebunan.id – Sub sektor perkebunan menjadi penyumbang terbesar ekspor di sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 93,20% dengan nilai ekspor 290,4 triliun rupiah. Bahkan secara nasional berkontribusi terhadap nilai ekspor sebesar 12,91%.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Andi Nur Alam Syah pada Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) ke’2 dengan tema “Penguatan Hilirisasi Perkebunan untuk Ketahanan Ekonomi Global” 2023 di Tangerang Banten, Kamis (7/9/2023).
Dengan kontribusi yang besar itu, lanjut Andi Nur, menunjukkan bahwa peluang ekspor komoditi perkebunan sebagai salah satu sumber devisa negara masih terus meningkat.
“Adapun ekspor komoditas perkebunan yang melonjak pada tahun ini paling besar disumbang oleh komoditas kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dan kopi,” ungkap Andi Nur.
Lebih lanjut Andi Nur memaparkan, sektor pertanian tumbuh meyakinkan baik pada sisi produktivitas maupun ekspor. PDB Pertanian tumbuh 14,28% pada triwulan ke II tahun 2023.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS, angka sementara), nilai ekspor pertanian Januari-Juli 2023 adalah sebesar 311,6 triliun rupiah atau 13,86% kontribusi terhadap total nilai ekspor nasional.
Menurut Andi Nur, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang paling berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa pandemi beberapa tahun belakangan ini.
“Kontribusinya bahkan terbukti membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang masih mampu menguatkan ekonomi dalam menghadapi berbagai krisis dan ancaman resesi dunia penyumbang pertanian devisa sukses menjadi negara sekaligus meningkatkan PDB Indonesia,” papar Andi Nur.
Menurut data BPS, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II tahun 2023 tumbuh sebesar 5,17% (y-on-y) dimana sektor pertanian menyumbang 9,91% (y-on-y) atau bertumbuh sebesar 0,23% (y-on-y).
Acara Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) ke-2 diselenggarakan selama tiga hari dari tanggal 7 – 9 September 2023 di ICE BSD CITY, Tangerang, Banten. Peserta yang akan hadir kurang lebih sebanyak 1.700 peserta yang terdiri dari: Duta Besar Negara Sahabat, Kementerian/Lembaga, Pemda, Perusahaan Perkebunan, Petani/Pekebun, Pemerhati Perkebunan, Asosiasi di bidang perkebunan, dan masyarakat.
Bunex ke-2 merupakan salah satu upaya Direktorat Jenderal Perkebunan untuk dapat mengangkat produk hasil perkebunan agar dikenal luas oleh stakeholder perkebunan dan masyarakat luas, kegiatan Bunex ke-2 ini diisi dengan launching Penguatan hilirisasi Pabrik
Turunan Minyak Atsiri, Pabrik Pupuk Organik Mandiri, Unit Pengolahan Sagu, Pameran Teknologi dan Produk Perkebunan, Rembuk Nasional Pekebun, Talkshow, FGD, Forum Investasi (Business Matching), Demo Alat dan Mesin Perkebunan serta masih banyak kegiatan. (YR)