2018, 8 Mei
Share berita:

Bogor – Banyaknya pihak yang ingin mematikan komoditas perkebunan seperti kelapa sawit maka PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) menggelar Halal Festival 2018 untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas bahwa perkebunan di Indonesia dikelola secara halal dari hulu hingga hilir.

“Jadi kita mau memberikan pengetahuan bahwa perkebunan di Indonesia dikelola secara halal, baik di hulu hingga hilir,” kata Dr.Teguh Wahyudi, Direktur Utama PT RPN disela-sela acara Halal Festival 2018.

Lebih lanjut, menurut Teguh, pembuktian bahwa produk-produk perkebunan itu halal tidak hanya untuk mengkounter isu negative tapi juga meningkatkan nilai jual. Atas dasar itulah dalam acara Halal Festival 2018 ini terdapat produk-produk perkebunan yang sudah bersertifikat halal. Diantaranya dari mulai teh, kopi, cokelat, minyak goring dan produk perkebunan lainnya.

“Selain itu, kegiatan ini dilakukan juga dalam rangka menyambut bulan Ramadan. PT RPN menyelenggarakan Halal Festival untuk memfasilitasi masyarakat dalam penyediaan makanan halal,” tutur Teguh.

Hal senada diungkapkan Osmena Gunawan, Wakil Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) bahwa benar perkebunan itu halal. Sedangkan halal itu sendiri terbagi menjadi tiga buah kategori. Pertama halal pra produk, kedua halal produknya dan ketiga halal pacsa produknya dan itu semua harus dilakukan

“Sehingga tahun 2019, ada kewajiban sertifikasi halal. Makanya, tugas halal ini menjadi kewajiban semua pihak termasuk masyarakat,” himbau Osmena.

Bahkan, Osmena mengakui, dengan adanya sertifikat halal pihaknya yakin dan lebih percaya diri lagi dalam berjualan. “Sebab halal adalah jaminan bahwa produk berkualitas, dan layak di onsumsi,” pungkas,” Osmena. YIN

Baca Juga:  CPOPC Mengadakan Pertemuan di Spanyol dengan Pemangku Kepentingan Kelapa Sawit