Medan, Mediaperkebunan.id
Setelah anjlok pada tahun 2019 dengan penyaluran kecambah kelapa sawit hanya 50.724.078 butir. tahun 2020 mulai naik kembali. Penyaluran tahun 2020 mencapai 87.042.651 butir, masih dibawah tahun 2019 yang mencapai 89.383.967 butir.
Penyebabnya menurut Hasril Hasan Siregar, Ketua Bidang Riset dan Peningkatan Produktivitas GAPKI, adalah program PSR yang mulai naik tahun ini dengan rekomtek sudah sekitar 95.000 ha, juga replanting oleh perusahaan dan petani yang tidak bergabung dalam PSR. Harga sawit yang naik sepanjang tahun 2020 juga membuat perusahaan punya budget untuk melakukan replanting. “Mereka jadi semangat memperbaiki kebunnya baik perusahaan maupun petani,” kata Hasril.
Tahun 2020 penyaluran terbesar oleh PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) yaitu 31.149.218 butir (35,79%), kemudian Bina Sawit Makmur (Sampoerna Agro) 11.338.255 butir (13,03%) , Tunggal Yunus Estate (Asian Agri) 9.377.303 butir (10,73%), Socfin Indonesia 7.880.356 butir (9,05%) dan London Sumatera 5.148.225 butir (6,22%).
Tahun 2019 penyaluran PPKS juga nomor satu yaitu 16.951.159 butir (29,68%), disusul Tunggal Yunus Estate 6.186.693 (12,86%), Socfindo 5.559.068 butir (11,56%), London Sumatera 5.053.267 (10,51%) dan Dami Mas Sejahtera (Sinar Mas) 4.670.285 butir (9,71%).
Sedang tahun 2018 penyaluran PPKS mencapai 25.747.933 (28,8%), Socfin Indonesia 13.671.395 (15,3%), Dami Mas Sejahtera 11.608.262 (13%), London Sumatera 11.201.137 (12,5%) , Tunggal Yunus Estate 7.428.808 (8,3%).
Saat ini di Indonesia tercatat ada 19 produsen kecambah yaitu PPKS, Socfin Indonesia, London Sumatera , Bina Sawit Makmur, Dami Mas Sejahtera, Tunggal Yunus Estate, Tania Selatan, Bakti Tani Nusantara, Sarana Inti Pratama, Sasaran Ehsan Mekarsari, ASD-Bakrie, PTPN IV, GSIP-Astra, Palma Inti Lestari, Aneka Sawit Lestari, Mitra Agro Servindo, Panca Surya Garden, AAR Indonesia, Timbang Deli.