Produksi benih tebu bukanlah proses yang instan. Untuk menghasilkan tebu yang sehat dan produktif, proses pembenihan harus mengikuti tahapan yang jelas dan berstandar.
Mulai dari kebun benih nenek, benih induk, hingga benih sebar, semua memiliki peran penting dalam menghasilkan bibit tebu yang berkualitas dan siap tanam. Berikut ini adalah tahapan atau urutan penjenjangan benih tebu yang perlu diketahui petani dan pelaku usaha di sektor industri gula!

1. Kebun Benih Nenek (Benih Dasar)
Bibit tebu dibudidayakan melalui beberapa tingkat dari beberapa kebun bibit yang berturut-turut yakni Kebun Benih Nenek (KBN), Kebun Benih Induk (KBI), Kebun Benih Datar (KBD). Pada buku Budidaya dan Pasca Panen Tebu dijelaskan bahwa Kebun Benih Nenek (KBN) merupakan bibit yang akan menyediakan bahan tanaman bagi KBI. Kebun benih ini diselenggarakan oleh institusi penelitian secara tersentralisasi untuk menjaga kemurnian dan kesehatannya.
Standar mutu benih dasar:
- Berasal dari benih unggul
- Umur benih 6 – 8 bulan
- Benih sehat dan bebas serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan)
- Benih dalam bentuk bagal/ mikropropagasi
- Benih dalam kondisi segar
- Mata tunas dorman (belum tumbuh aktif)
- Panjang ruas (bagal) 15 – 20 cm
- Diameter ruas 2 cm
- Benih melalui proses heat water treatment (HWT)
- Benih dikemas dalam besek/bos/ikat
- Benih berlabel
Benih dari tahap ini nantinya akan digunakan untuk menghasilkan benih pada tahap berikutnya, yaitu benih induk.
2. Kebun Benih Induk (Benih Pokok)
Kebun Benih Induk (KBI) merupakan hasil perbanyakan benih dasar yang nantinya akan digunakan untuk menyediakan bahan tanam KBD. Fungsinya sebagai sumber benih pokok yang akan memperbanyak populasi sebelum masuk ke tahap penyebaran luas.
Standar mutu benih pokok:
- Berasal dari benih unggul
- Umur benih 6 – 8 bulan
- Benih sehat dan bebas serangan OPT
- Benih dalam bentuk bagal/G1
- Benih dalam kondisi segar
- Mata tunas dorman
- Panjang ruas (bagal) 15 – 20 cm
- Diameter ruas 2 cm
- Benih dikemas dalam besek/bos/ikat
Benih pokok ini akan ditanam pada kebun benih datar untuk menghasilkan benih siap tanam.
3. Kebun Benih Datar (Benih Sebar)
Tahap akhir dalam produksi benih tebu adalah Kebun Benih Datar (KBD). Di sinilah benih tebu siap tanam dihasilkan, yang akan digunakan langsung oleh petani pada lahan produksi.
Standar mutu benih sebar:
- Berasal dari benih unggul
- Umur benih 6 – 8 bulan
- Benih sehat dan bebas serangan OPT
- Benih dalam bentuk bagal / G2
- Benih dalam kondisi segar
- Mata tunas dorman
- Panjang ruas (bagal) 15 – 20 cm
- Diameter ruas 2 cm
- Benih dikemas dalam besek/bos/ikat
- Benih berlabel
Benih sebar inilah yang akan ditanam di lahan produksi tebu secara luas. Dengan mengikuti alur produksi benih yang berjenjang ini, kualitas benih dapat terjaga mulai dari sumber hingga ditanam di lahan.
Mengapa Penjenjangan Benih Tebu Ini Penting?
Urutan produksi benih tebu bukan hanya sekadar prosedur administratif. Ini merupakan sistem yang memastikan:
- Mutu genetik terjaga dari hulu ke hilir
- Tanaman tumbuh seragam dan produktif
- Risiko penyakit dan kerusakan benih minimal
- Petani mendapatkan benih yang terpercaya dan siap pakai
Memahami urutan penjenjangan benih tebu adalah langkah penting untuk menghasilkan panen yang maksimal. Dengan mengikuti tahapan dari kebun benih nenek hingga benih sebar, petani dapat memastikan bahwa tebu yang ditanamnya memiliki mutu terbaik. Setiap tingkatan memiliki peran penting dalam menjaga mutu dan menjamin hasil.