Dalam delapan bulan terakhir harga CPO naik dari USD480/ton menjadi USD750/ton. Tetapi kondisi ini harus diwaspadai oleh pengusaha kelapa sawit, jangan foya-foya dan berusaha antisipasi ke depan. Thomas Trikasih Lembong, Menteri Perdagangan, menyatakan hal ini pada peluncuran Layanan Elektronik pembayaran pungutan dana sawit.
Penyebab naiknya harga CPO adalah El Nino yang menyebabkan produksi turun sampai 10%.Selain itu harga minyak mentah juga turun dari USD110/barel menjadi USD/barel. Selain itu juga ada kenaikan permintaan untuk biodiesel dengan sebanyak2,5 juta kiloliter dengan subsidi dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit.
Pengusaha harus waspada sebab dampak El Nino sudah tidak ada lagi. Tahun ini sudah jelas tidak ada El Nino sehingga produksi akan naik, sehingga harus waspada terhadap over supply yang akan menurunkan harga.
Harga minyak mentah juga sudah mulai rebound lagi mencapai USD50/barrel. Beberapa perusahaan minyak yang kemarin berhenti berproduksi sekarang sudah bersiap-siap akan kembali berproduksi sehingga bisa saja harga akan turun kembali. Harga minyak saat ini berhubungan langsung dengan harga CPO.
“Kalau harga stabil saja pada kisaran USD50/barrel sudah bersyukur sekali karena akan membuat harga CPO stabil juga,” katanya.
Kelapa sawit saat ini menjadi prioritas pemerintahan. Dalam berbagai kunjungan ke setiap kepala negara, Presiden Jokowi selalu memasukan sawit sebagai salah satu agenda pertemuan dengan setiap kepala negara yang dikunjungi.