Jakarta, mediaperkebunan.id – Demi mendukung swasembada pangan selama 2025-2029 yang dijalankan oleh Presiden Prabowo Subianto, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) akan melakukan pengembangan terhadap bursa minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
“Prioritas pertama Bappebti adalah swasembada pangan melalui pengembangan Bursa CPO Indonesia untuk perdagangan futures maupun perdagangan fisik,” ucap Kepala Bappebti, Kasan, seperti dikutip Media Perkebunan dari laman resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamis (5/12/2024).
Selain itu, kata dia, pengembangan Bursa CPO Indonesia juga dilakukan dengan cara pembentukan kontrak berjangka komoditas, penguatan kontrak berjangka multilateral berbasis komoditas, penguatan sinergi sistem resi gudang (SRG) dan pasar lelang komoditas (PLK) untuk sistem spot serta sistem forward, serta optimalisasi pemanfaatan SRG untuk menjaga ketersediaan pangan.
Selanjutnya, Kasan menjelaskan, prioritas kedua yaitu swasembada energi, termasuk energi baru dan terbarukan yang berbahan kelapa sawit, melalui penguatan kontrak komoditas Renewable Energy Certificate (REC) di Bursa Berjangka.
Lebih lanjut, Kasan bilang prioritas ketiga adalah hilirisasi produk melalui pengembangan kontrak berjangka komoditas seperti nikel, penguatan kontrak berjangka multilateral berbasis komoditas untuk timah di sistem futures, serta optimalisasi perdagangan emas fisik secara digital. Kasan menambahkan, prioritas keempat meliputi penguatan pengawasan, penegakan, penindakan, dan regulasi, yang dijabarkan melalui penguatan pengawasan dan penegakan hukum di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), SRG, dan PLK, penguatan regulasi PBK, SRG, dan PLK, serta peningkatan inklusi dan literasi.
“Terakhir, prioritas kelima mencakup tata kelola pemerintahan dan penguatan sumber daya manusia (SDM). Prioritas ini diimplementasikan melalui integrasi sistem layanan Bappebti, kerja sama Bappebti dengan otoritas dan bursa luar negeri, penguatan SDM, efisiensi kerja, dan pengelolaan APBN yang baik,” imbuh Kasan.
Kasan menerangkan, semua program kerja tersebut telah dituangkan dalam arah kebijakan dan Rencana Strategis (Renstra) Bappebti 2025–2029 dan telah disusun secara cermat.Semua itu, kata Kasan, akan menjadi pedoman bagi Bappebti dalam mewujudkan industri PBK yang adil, transparan, dan efisien.
Kasan mengatakan, arah dan Renstra Bappebti 2025-2029, termasuk pengembangan Bursa CPO Indonesia untuk mendukung swasembada pangan, telah dibahas di dalam sebuah diskusi kelompok terpumpun atau focus geoup disccusion (DKT/FGD) yang digelar di Discovery Hotel, Jakarta belum lama ini.
DKT tersebut, tutur Kasan lebih lanjut, dihadiri oleh Sekretaris Bappebti Olvy Andrianita, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan PBK Tirta Karma Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan SRG dan PLK Heryono Hadi Prasetyo, serta perwakilan bursa, kliring, dan asosiasi di bidang PBK.