Bandung, mediaperkebunan.id – Upaya pencegahan infeksi penyakit busuk pangkal batang akibat Ganoderma boninense pada peremajaan sawit dibongkar oleh Henny Hendrarjanti, Praktisi P3PI dalam 2nd ISGANO 2025.
Menurutnya, langkah strategis dalam pencegahan infeksi ganoderma saat sawit sedang memasuki peremajaan adalah dimulai dengan identifikasi pokok terserang Ganoderma dan kemudian dilanjutkan dengan:
- Penumbangan pokok terinfeksi kategori berat;
- Pengumpulan inokulum Ganoderma dari bole, akar dan batang; eradikasi inokulum ganoderma;
- Pembuatan lubang sanitasi eks pokok terinfeksi Ganoderma dan perlakukan Trichoderma; persiapan lahan peremajaan dilanjutkan penumbangan pohon sehat;
- Windrowing.
Batang sawit yang telah ditebang dan jaringan akar yang telah dibuang diletakkan di sepanjang baris sebelumnya menggunakan teknik windrowing. Metode ini terbukti sama efektifnya dalam membatasi kehilangan hasil pada tanaman budidaya kelapa sawit seperti pembersihan lahan, tetapi melibatkan lebih sedikit tenaga kerja.
Cara preventif lainnya adalah penggunaan bahan tanam moderat toleran/parsial toleran, saat ini ada 6 produsen benih yang sudah memproduksi. Belum ada ketahanan vertikal terhadap BPB yang menghambat atau membatasi infeksi.
Sebaliknya ada resistensi horizontal dan parsial yang tidak membatasi infeksi tetapi mengurangi atau mengkompensasi kerusakan dan sebagai hasilnya kebugaran pokok sawit. Program pemuliaan telah menggunakan species E oleifera Amerika Selatan dan E guineensis Afrika sebagai sumber daya genetik.
Konsorsium mikroba sebagai agen hayati terdiri dari Trichoderma sp dan Gliocladium sp, telah dipelajari secara luas untuk perannya dalam melindungi kelapa sawit terhadap infeksi yang disebabkan Ganoderma sp. Actinomycetes yaitu streptomycetes nigroniceolus dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan G boninense pada pembibitan di areal peremajaan. Mikoviirus berperan penting dalam menginfeksi cendawan patogen yang mematikan dengan mengurangi virulensinya sehingga menimbulkan fenomena yang disebut hipovirulens.
Cendawan endofit Hendersonia ditemukan bersifat antagonis terhadap Ganoderma pada pembibitan, dibuktikan dengan penurunan infeksi penyakit. Fungsi mikoriza asbukula bertindak sebagai agen biokontrol mengurangi infeksi yang disebabkan G boninense. Mampu menekan kejadian Ganoderma di pembibitan, TBM dan TM. Bakteri endofit seperti Burkholderia spp, Bacillus spp, Serratia spp, Pseudomonas spp dilaporkan mampu mengendalikan Ganoderma.
Genus Burkholderia dikenal luas karena mampu menghasilkan anti cendawan dan menginduksi pertumbuhan tanaman melalui beragam mekanisme, mampu menghambat Ganoderma secara kuratif.