Share berita:

Yogyakarta – Tahun 2018 adalah tahun perbenihan, dimana setiap komoditas termasuk komoditas perkebunan membutuhkan benih berkualitas untuk meningkatkan produktivitas. Atas dasar itulah Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan Indonesia (PPBTPI) siap mengamankannya.

“Kami para pengakar benih perkebunan siap mengamankan benih perkebunan dalam mendukung program perbenihan ditahun 2018,” janji Ketua PPBTPI, Badaruddin Buang Sabang dalam rangkaian diskusi Hari Perkebunan ke 60 di INSTIPER Yogyakarta.

Komitmen tersebut dilakukan, menurut Badaruddin karena benih bukan hanya sebagai syarat untuk tercapainya peningkatan produktivitas. Artinya benih adalah barang hidup, tidak sama dengan memenuhi kebutuhan barang mati, dan mempengaruhi besar kecilnya pendapatan petani. Sebab dari benih tersebutlah akan tercipta besar atau kecilnya produktivitas.

Namun untuk mengamankan ketersediaan benih berkualitas tidaklah semudah membalikan tangan. Diperlukan strategi seperti tepat kualitas, waktu, jumlah, dan sasaran. Tapi yang harus diperhatikan adalah dari segi kualaitas tetap harus berpedoman pada aturan pemerintah. Diantaranya pada sumber benih bina.

Artinya bibit benih unggul yang harus di-supply penangkar haruslah bersertifikat dan berlabel. Sedangkan dari segi tepat waktu, benih tersebut harus tersedia pada waktu yang tepat yaitu waktu tanam.

Melihat hal tersebut, maka benih berkualitas harus bisa dipenuhi, sehingga harus dihitung matang-matang. Sebab penyediaan tahun ini akan digunakan tahun depan. Begitu pula penyediaan benih tahun depan akan digunakan untuk tahun berikutnya. Dengan begitu dibutuhkan manajemen yang baik untuk mempersiapkan benih, butuh informasi berapa banyak benih yang dibutuhkan pemerintah, kebutuhan swasta, dan free market.

“Memandang pentingnya perbenihan, maka kita akan mendorong perbenihan program tahun benih tahun 2018. Ini karena akan sangat membantu petani dan penangkar dalam mempersipakan benih unggul,” papar Badaruddin.

Baca Juga:  Produksi CPO Naik, Stok Meningkat

Ditempat yang sama, Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian, Bambang menyambut baik PPBTPI dalam mengamankan keamanan perbenihan. Sebab membangun perkebunan tidak bisa dikerjakan sendiri, tapi dibutuhkan dukungan semua pihak, swasta dan perbankan, sarta Pemerintah Daerah (Pemda), pemerinta pusat, dan masyarakat bahu membahu mewujudkan kekuatan benih nasional.Hal ini termasuk mengamankan perbenihan perkebunan

“Jadi setifikatkan dan lepaskan varietasnya, semakin banyak yang dilepas dan dikembangkan menjadi kebun benih, bisa menjadi ruang gerak bagi penangkar,” tegas Bambang.

Sebab, menurut Bambang perlu ada strategi kebijakan dalam menyiapkan kebutuhan dan kecukupan benih dalam negeri. Diantaranya yaitu dengan mendorong Pemda dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dalam membangun infrastruktur perbenihan, dengan memperbanyak baik yang dilakukan pemda, masyarakat dan swasta.

Kedua pemerintah akan mendorong tumbuh kembangnya desa mandiri benih yang bisa dimanfaatkan anak muda untuk bisa produksi benih dengan kerjasaa dengan pihak pemda dan swasta, sehingga bisa mengikuti program pemerintah untuk menyediakan benih.

“Karena tanpa ketersediaan benih, tidak akan bisa mengikuti lelang, harus punya jaminan supply, sehingga saat realisasi tidak menunggu benih dari pemenang lelang,” pungkas Bambang. YIN