2023, 27 Juni
Share berita:

BOGOR, mediaperkebunan.id – Pemetaan dan pendataan sawit rakyat penting dilakukan. Karena tak dapat dipungkiri banyaknya kebun sawit rakyat yang perlu segera dilakukan peremajaan. Untuk itu data sawit harus teridentifikasi dengan baik dan dilakukan pendataan.

Demikian dikatakan Sekretaris Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) Heru Tri Widarto dalam Peluncuran OPTIMAL-IPB, Inovasi Sawit 4.0 Berbasis Model Deep Learning di Bogor, Selasa (27/6).

Menurut Heru, pendataan sawit penting dilakukan agar luas lahan perkebunan kelapa sawit dapat terdata dengan pasti, sehingga dapat mengetahui ketersediaan dan rantai pasokan pabrik pengolahan kelapa sawit.

Total luas perkebunan sawit seluas 16,38 juta hektare (ha), dengan porsi perkebunan rakyat sebanyak 6,94 juta ha yang di antaranya berpotensi diremajakan sejumlah 2,8 juta ha.

Kementan melalui Direktorat Jenderal Perkebunan memberikan apresiasi kepada peneliti-peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) yang telah melakukan percepatan penelitian Sawit 4.0. Salah satunya terhadap Model OPTIMAL (Oil Palm Tree Identification based on Machine Learning) yang telah dikembangkan oleh IPB.

Heru mengatakan, tujuan pengembangan sangat bermanfaat dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit Indonesia. Karakteristik sawit rakyat memiliki ciri-ciri menyebar, kecil, tidak merata, jauh dari akses.

“Oleh karena itu, melalui OPTIMAL-IPB ini dapat dimanfaatkan untuk pendataan sawit rakyat agar lebih presisi dan terencana sehingga Direktorat Jenderal Perkebunan dapat memaksimalkan serapan kegiatan Peremajaan Sawit Rakyat dari BPDPKS,” ujar Heru.

Industri sawit masih tetap menjadi andalan kinerja neraca perdagangan nasional. Hal ini tergambar dari kontribusinya yang mencapai 13,50 persen terhadap ekspor nonmigas dan menyumbang 3,50 persen terhadap total PDB Indonesia.

Perkebunan menjadi subsektor yang berkontribusi paling besar terhadap total ekspor pertanian sebesar 96,86 persen dari total nilai ekspor pertanian dan berasal dari komoditas perkebunan terutama kelapa sawit dengan share sebesar 73,83 persen. (*)

Baca Juga:  DMO Sawit Dicabut, Ekspor Kembali Cepat