2018, 22 November
Share berita:

Pemerintah berencana mengaudit Greenpeace Indonesia terkait dengan sepak terjang lembaga pemerhati lingkungan tersebut. Pasalnya, aksi-aksi Greenpeace dinilai merugikan nama baik industri sawit sehingga menggaggu kepentingan nasional.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Aksi Greenpeace memasuki kapal pembawa minyak sawit tidak seharusnya karena bukan wilayahnya. Untuk itu, pihaknya perlu melakukan klarifikasi kepada Greenpeace Indonesia terkait dengan aksi tersebut dan akan meninjau aspek legalnya. “Saya mau usulin kalau ada anu diaudit dari mana uangnya, untuk apa aja uangnya? Jangan-jangan dipakai untuk yang aneh-aneh uangnya,” kata Luhut .

Audit, kata Luhut, perlu dilakukan mengingat aksi-aksi Greenpeace yang dinilai seringkali merugikan industri kelapa sawit. Jika terus dibiarkan, kampanye negatif tersebut akan berimbas terhadap 17,15 juta petani kelapa sawit. “Kalau dibikin begitu yang susah orang Indonesia. Kalau dia orang Indonesia dia harus juga menghormati negaranya sendiri,” ujar Luhut.

Lebih lanjut, Luhut menjelaskan, pemerintah Indonesia telah melaksanakan regulasi yang jelas dalam industri kelapa sawit, salah satunya adalah moratorium pembukaan lahan baru untuk perkebunan kelapa sawit. Selama empat tahun terakhir sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, pemerintah tidak lagi memberikan izin baru untuk pembukaan perkebunan kelapa sawit.

Kelapa sawit juga diketahui sebagai minyak nabati paling efisien karena menghasilkan 4-6 ton per hectare (ha) dan 41 persen dimiliki petani. Kementerian Koordiator Kemartitiman telah bertemu Bank Dunia untuk membahas kelapa sawit, diantaranya mengenai perannya dalam pengentasan kemiskinan. Saat ini, kemiskinan merupakan pembahasan nomor satu dalam Sustainable Development Goals (SDG).

“Itu kan SDG nomor satu soal poverty (kemiskinan). Jadi sebenarnya kalau standar asing dibawa ke kita harus lihat dong, dia bikin SDG itu siapa? Itu kan mereka-mereka juga soal penanggulangan kemiskinan. Kita lihat palm oil (minyak sawit) salah satu untuk itu. Masak terus dibajak? Kalau gitu enak aja yang bajak semua,” tegas Luhut. YIN

Baca Juga:  KUD Anugerah Mampu Meremajakan Kebunnya Sendiri