2021, 3 Oktober
Share berita:

Jakarta, mediaperkebunan.id – Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menyambut baik kolaborasi yang bisa dilakukan antara pelaku industri kopi Indonesia dengan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri kopi di Indonesia. Langkah ini juga akan bertujuan untuk mempromosikan kopi Indonesia di pasar global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut kedatangan para pelaku industri kopi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bertepatan dengan International Coffee Day yang jatuh pada 1 Oktober 2021.

Pada pertemuan ini, para pelaku industri kopi menyampaikan keinginan untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk pengembangan bisnis kopi di Indonesia dan dukungan di kejuaraan kopi internasional.

Pemerintah mengapresiasi komitmen pelaku industri kopi Indonesia untuk terus mendorong pertumbuhan industri kopi Indonesia. Industri kopi memiliki peran yang besar dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia, yaitu memberdayakan 1,86 juta kepala keluarga petani dan 50 ribu tenaga kerja umum.

“Kopi merupakan komoditas terpenting ketiga di perkebunan setelah kelapa sawit dan karet alam. Kopi juga menyumbang persentase terhadap PDB perkebunan sebesar 16,15%,” ujar Airlangga.

Dalam 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu sebesar 250%. Saat ini, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke-4 di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Luas lahan kopi Indonesia mencapai 1,25 juta hektare (Ha) dengan total produksi hingga 761 ribu ton per tahun.

Pemerintah telah memberi dukungan untuk masyarakat mendorong pertumbuhan industri kopi Indonesia melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Realisasi KUR untuk kopi pada 2020 sebesar Rp1,2 triliun dengan 53 ribu debitur dan realisasi KUR industri kopi hingga 21 Juli 2021 sebesar Rp661 miliar dengan 25 ribu debitur,” ujar Airlangga.

Baca Juga:  Benih Topaz Siap Meningkatkan Produktivitas Nasional

Menurut Airlangga, industri kopi memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang di Indonesia. Tingginya minat masyarakat untuk mengembangkan usaha kopi menjadi salah satu buktinya. “Salah satu program pelatihan favorit di Kartu Prakerja adalah pelatihan menjadi barista. Hal ini menunjukkan anak muda sekarang sangat tertarik dengan industri kopi,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga mengakui, Pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan industri kopi Indonesia baik melalui food estate berbasis korporatisasi petani, KUR, maupun riset-riset penting untuk menambah nilai kopi itu sendiri.

“Kerja sama internasional baik bilateral, regional, maupun internasional perlu kita manfaatkan seoptimal mungkin untuk mendongkrak kopi Indonesia menjadi komoditas berorientasi ekspor unggulan baik di pasar tradisional maupun non-tradisional,” ungkap Airlangga.

Lebih lanjut, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Heru Tri Widarto pun mengakui bahwa konumsi kopi terus meningkat meskipun ditengan pandemi baik di dalam ataupun di luar negeri.

“Jadi konsumsi kopi domestik pada 2020 mencapai 294.000 ton, naik 13,9 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar 258.000 ton” kata Heru.

Adapun untuk ekspor pada periode Januari–Juli 2021 mencapai US$400,96 juta dengan pangsa pasar terbesar ke Amerika Serikat sebesar 24%, Mesir sebesar 11%, Jepang sebesar 9%, Malaysia sebesar 7%, serta Italia sebesar 6%.

Atas dasar itulah, lanjut Heru, pihaknya terus mengembangkan produksi kopi biji kopi nasional. Pertama, memperluas kopi arabika di 12 provinsi yang tersebar di 22 kabupaten seluas 2.590 Ha. Kedua, rehabilitasi kopi robusta di 1 provinsi di 1 kabupaten seluas 100 Ha. Ketiga, peremajaan kopi robusta di 5 provinsi yang tersebar di 5 kabupaten seluas 800 Ha. Keempat, peremajaan kopi arabika di 6 provinsi yang tersebar 14 kabupaten seluas 1.670 Ha. “Sehingga total pengembangan kopi nasional mencapai 5.160 Ha,” jelas Heru.

Baca Juga:  DITJENBUN KEMBANGKAN DOKTER TANAMAN BERBASIS ORGANIK

Seperti diketahui bahwa pada 2020 Indonesia tercatat sebagai pengekspor kopi dunia ke-9, di bawah Brasil, Swiss, Jerman, Kolombia, Vietnam, Italia, Prancis, dan Honduras. Hal ini lantaran aroma dan rasa yang khas kopi asal Indonesia sudah tidak diragukan lagi oleh para penikmat kopi dari seluruh dunia. (yin)