Jakarta, mediapekebunan.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) terus mengakselerasi sektor manufaktur di dalam negeri, termasuk industri kecil menengah (IKM), untuk bertransformasi menuju era industri 4.0.
Tujuan dari upaya memanfaatkan kemajuan teknologi dan konektivitas internet ini diyakini dapat meningkatkan efisiensi waktu produksi serta penyajian data secara real time sehingga mampu mendongkrak daya saingnya secara global.
Atas dasar itulah Ditjen IKMA mendorong para pelaku IKM nasional agar menyiapkan diri dalam memasuki era industri 4.0 dengan mengikuti program Pendampingan Otomasi Produk Bagi IKM Permesinan Teknologi Tepat Guna (TTG) di Kebumen, Jawa Tengah.
“Implementasi yang dilakukan dalam program tersebut adalah sistem alat kontrol otomatisasi yang dapat membantu proses oven gula semut konvensional produksi CV Rumah Mesin,” ungkap Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta.
Gati menjelaskan, oven gula semut produksi CV Rumah Mesin yang sebelumnya masih konvensional dengan mengandalkan campur tangan manusia dan belum mampu memberikan hasil yang konsisten, menjadi terotomatisasi oleh alat yang dikembangkan PT Bogortech Pratama Internusa sebagai penyedia teknologi (technology provider).
“PT Bogortech Pratama Internusa ini merancang dan membuat sebuah alat bernama BT-Smart Temp X yang merupakan alat kontrol otomatisasi yang dapat membantu oven konvensional menjadi otomatis dalam proses pemanasan, mengatur waktu perubahan temperatur oven, serta monitoring realtime suhu yang terintegrasi dalam satu sistem,” papar Gati.
Lebih lanjut, Gati menerangkan bahwa BT-Smart Temp X memiliki tampilan LCD display untuk menunjukan nilai suhu dan waktu, beserta tombol input untuk melakukan setting. Alat ini memiliki enam mode setting proses yang bisa disesuaikan dengan kondisi bahan baku gula semut dan dapat tersimpan permanen di dalam alat.
“Sederhananya, alat ini akan menggantikan keterlibatan manusia dengan cara mematikan solenoid valve gas secara otomatis apabila nilai temperatur yang diinput tercapai,” imbuh Gati.
Lebih lanjut, Gati menjelaskan, oven tersebut juga bekerja secara otomatis sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, sehingga dapat mengurangi faktor kesalahan manusia dan menghasilkan kualitas gula semut yang lebih konsisten.
Keunggulan lain alat ini adalah memiliki komponen sensor serta display yang ekonomis dibandingkan dengan alat sistem kontrol industri di pasaran. “Hal ini tentu saja merupakan komitmen PT Bogortech Pratama Internusa untuk mendukung perkembangan IKM dalam negeri khususnya dalam bidang otomatisasi mesin proses,” tutur Gati.
Sehingga Gati berharap, “dengan adanya kegiatan pendampingan ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas gula semut, serta mampu menggugah para pelaku IKM utamanya produsen Gula Semut untuk memanfaatkan mesin atau peralatan yang sudah terotomatisasi buatan dalam negeri dalam rangka peningkatan efisiensi proses produksi dan kualitas produknya.” (YIN)