2019, 7 Desember
Share berita:

Riau, perkebunannews.com – Kementerian Pertanian dan Komisi IV DPR-RI serta Bupati Rokan Hulu angkat jempol atau memberikan apresiasi kepada KUD Bangkit Usaha Makmur di Desa Bencah Kusuma Kecamatan Kabun Provinsi Riau, karena telah berhasil melakukan peremajaan dengan bantuan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Peremajaan tersebut merupakan hasil kerjasama antara PT Rohul Sawit Industri (BGA Group) dengan KUD BUM, Perbankan dan Disbun setempat,dimanaperan PTRSI selain sebagai Penampung buahnya, juga berkewajiban sebagai pendamping (mitra) dalam hal teknis Agronomi agar kebunnya dapat sesuai standar perkebunan. Namun, pengelolaan kebun tetap dilakukan secara mandiri oleh petani dan Koperasi.,

“Ini merupakan anugerah bagi masyarakat, karena melakukan peremajaan (replanting) membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tanaman sawit petani di desa Bencah Kesuma ini pada umumnya telah berusia diatas 20 tahun, sehingga dipastikan produktivitasnya menurun. Para petani yang mendapatkan bantuan dana replanting dari BPDPKS ini menyambut program ini dengan suka cita, sekaligus dapat swa-kelola kebunnya.” Ujar Khoirum, Ketua KUD Bangkit Usaha Makmur.

Sekedar catatan memiliki luas areal KUD Bangkit Usaha Makmur sekitar 907,85 hektar, dengan jumlah anggota 372 KK dan menerima bantuan dari BPDPKS Rp.21,5 Milyar. Khoirum menambahkan, bahwa program PSR ini dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama PSR seluas 857 Ha, tahap kedua seluas 50,86 Ha yang baru selesai akad kredit baru-baru ini dengan Bank BRI.

Tahapan ini merupakan solusi bijaksana karena tidak semua petani berpola pikir yang sama terhadap pemanfaatan dana peremajaan dari BPDP ini. “Sebagian petani ada yang masih ragu sehingga perlu melihat hasilnya terlebih dulu. Namun setahun berjalan hasilnya terlihat, banyak anggotanya yang menyusul mendaftarkan diri ikut program peremajaan dana BPDP ini,” ujar Khoirum.

Baca Juga:  Apical, IDH Tandatangani Program Kemitraan “Sustainable Living Village”

Sementara itu, Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian, Kasdi Subagiono mengatakan peremajaan tersebut adalah program tumpang sari (integrasi sawit dengan tanaman pangan), yaitu sawit dengan jagung, sehingga dapat memberikan pendapatan alternatif sambil menunggu panen.

Sekedar informasi program sawit – jagung adalah program Menteri Pertanian periode sebelumnya yakni, Andi Amran Sulaiman dengan harapan dapat mendongkrak produksi pajale (padi, jagung dan kedelai). YIN