Turunnya harga karet saat ini menyulitkan pabrik-pabrik crumb rubber. Hal tersebut juga berdampak kepada PT Kirana Megatara.
CEO PT Kirana Megatara Martinus S Sinarya, membenarkan bahwa persahannya mengalami kesulitan untuk mendapatkan bokar dari petani. Hal ini karena petani sudah mulai tidak menyadap karena turunnya harga.
“Bokar yang masuk ke pabrik kita turun antara 10-20% . Padahal kita sudah mengejar kemana-mana, penyuluhan pada petani tetap kita lakukan bahkan kita perkuat tetapi tetap saja bahan baku yang masuk ke pabrik berkurang,” kata Martinus S Sinarya, CEO Kirana Megatara kepada perkebunannews.com.
Lebih dari itu, menurut Martinus, selain turunnya harga saat ini produktivitasnya rendah , sehingga rugi kalau terus menyadap karet.sebab dengan biaya produksi yang jauh diatas biaya jual maka tidaklah heran jika petani engga melakukan penyadapan.
Akibatnya dengan tidak melakukan penyadapan maka tidaklah heran jika stok bokar ditingkat petani menjadi kecil. Petani lebih suka mengerjakan pekerjaan lain yang lebih menghasilkan. Saat ini yang masih menyadap karet adalah petani yang produktivitasnya tinggi.
“Jadi saat ini ketersediaan bahan baku pabrik merupakan nomor satu, segala daya upaya harus dilakukan. Karena itu pembinaan pada petani harus dilaksanakan,” pungkas Martinus . S