Pontianak, mediaperkebunan.id – Pada peremajaan sawit rakyat, pemerintah meminta petani sawit untuk melakukan tumpang sari sawit-padi gogo. Pada prakteknya di beberapa lokasi PSR, petani menanam jagung dan hortikultura untuk mendapatkan penghasian sebelum sawitnya berbuah.
“Kunci suksesnya tumpang sari jagung dan hortikultura adalah pasar. Harus dekat pengepul. Jangan sampai sudah berproduksi tetapi tidak ada yang membeli karena jauh dari pengepul,” kata Dadang Gusyana, Ketua Bidang Agronomi P3PI beberapa waktu yang lalu.
Pada tumpang sari jagung, masalahnya adalah perusahaan perkebunan dan pekebun tidak terbiasa menanam jagung. Sedang masalah hama penyakit sekarang sudah ada jagung hibrida yang tahan penyakit tertentu, juga jagung bioteknologi yang tahan herbisida. Prospek jagung cukup bagus karena pemerintah membatasi impor jagung sehingga pabrik pakan mencari jagung di dalam negeri.
Sedang sawit hortikultura yang sudah dilakukan oleh petani PSR Lubuk Linggau dan Labuhan Batu adalah menanam semangka. Sama dengan jagung, kunci suksesnya juga adalah dekat dengan pengepul. Semangka ditanam diantara gawangan sawit belum menghasilkan, penyinaran matahari masih maksimum. Setelah terbiasa menanam semangka untuk pendapatan yang lebih baik petani bisa menanam semangka tanpa biji. Prosesnya lebih rumit karena harus ada polinasi oleh petani.

Pengalaman lain perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk memutus siklus ganoderma menanam cabe keriting dan bawang merah. Karena perusahaan tidak punya pengalaman maka membawa langsung petani Brebes yang sudah ahli menanam bawang merah. Ternyata petani Brebes senang menanam bawang merah di lahan yang belum pernah ditanami bawang merah. Hasilnya lebih bagus karena Brebes sudah jenuh dan penggunaan pupuk dan pestisida yang super intensif.
Keunggulan tumpang sari dengan hortikultura adalah pemupukan 3 kali seminggu dengan cara dikocor. Kelapa sawit jadi ikut mendapat pupuk dari hortikultura. Program lain yang sedang dikembangkan adalah pada gogo. Dengan melibatkan para ahli saat ini sedang dicari varietas padi gogo yang cocok. Padi gogo lebih baik sebab tidak perlu membangun irigasi dan bisa mengandalkan curah hujan.
Perlu menjadi perhatian dalam tumpang sari sawit adalah tambahan biaya untuk membeli benih, pupuk, pesttisida dan panen; jeli dalam menentukan jenis tanaman dan waktu penanaman, sebaiknya disesuaikan dengan ketersediaan air yang diperlukan semasa pertumbuhan; kesuburan tanah mutlak diperlukan; antisipasi OPT; sebaran sinar matahari untuk menghindari persaingan diperhatikan tinggi dan luas tajuk tanaman.