Bogor – Ditengah-tengah terus berkembangnya agribisnis Indonesia maka industri herbisida dan pestisida pun ikut bergairah (berkembang) salah satunya pada komoditas kelapa sawit.
Hal tersebut diungkapkan oleh Muhrizal Sarwani, Direktur Pupuk dan Pestisida, Ditjen Prasarana dan Sarana, Kementerian Pertanian saat membuka Training Of Trainer (TOT) yang diselenggarakan oleh Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (ALISTHER) di Bogor.
“Bahkan demi memenuhi kebutuhan lahannya, ada beberapa perusahaan yang membukan perusahaan pestisida sendiri,” ucap Muhrizal.
Namun, Muhrizal mengakui meski industri herbisida dan pestisida berkembang, ada juga produk-produk yang hilang. “Jadi industri ini dinamis ada yang tumbuh ada juga yang hilang, semuanya mengalir,” terang Muhrizal.
Sementara itu, Mulyadi Benteng, Ketua ALISTHER mengungkapkan bahwa TOT ini penting mengingat herbisida dan pestisida harus diguakan tepat sasaran dan kedua ini dihadiri oleh 71 orang yang berasal dari 30 perusahaan di 22 provinsi.
“Jadi TOT ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas lapangan dalam rangka melaksanakan pelatihan kepada petani pengguna herbisida parakuat diklorida di daerah masing-masing, baik yang dilaksanakan oleh ALISTHER maupun dilaksanakan oleh internal masing-masing perusahaan,” papar Mulyadi.
Atas dasar itulah, Mulyadi berkomitmen agar ALISTHER bisa melaksanakan pelatihan secara konsisten dan berkesinambungan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya wilayah penggunaan herbisida parakuat diklorida.
“Melalui pelatihan tersebut diharapkan para petani dapat menggunakanherbisida parakuat diklorida dengan manfaat semaksimal mungkin dengan dampak negative seminimal mungkin baik terhadap manusia maupun lingkungan,” pungkas Mulyadi. YIN