Jakarta, Mediaperkebunan.id – Harga kopi dunia pada 16 Januari 2025 kembali menguat dengan baik di bursa New York dan London. Dilansir dari Vietnam Agriculture Newspaper, kenaikan pada kedua bursa utama ini disebabkan melemahnya nilai USD sehingga mendorong aktivitas short covering pada kontrak berjangka.
Harga kopi robusta di bursa London untuk pengiriman Maret 2025 mengalami kenaikan sebesar 1,01% menjadi USD 4.912 per ton. Kemudian kontrak pengiriman bulan Mei 2025 naik sebesar 1,25% menjadi USD 4.856 per ton, sedangkan pengiriman Juli 2025 tercatat naik sebesar 1,23% mencapai USD 4.780 per ton.
Sementara itu, harga kopi arabika di bursa New York untuk pengiriman maret 2025 telah naik 2,64% mencapai 330,45 sen/lb. Selanjutnya kontrak pengiriman Mei 2025 naik sebesar 2,53% menjadi 326,06 sen/lb. Tak hanya itu, kontrak juli 2025 juga mengalami kenaikan sebesar 2,37% menjadi 319,40 sen/lb.
Berbeda dengan London dan New York, harga kopi di Vietnam mengalami penurunan sebanyak 700 – 1.000 VND menjadi 114.000 – 114.500 VND/kg. Penurunan ini disebabkan oleh pasokan kopi yang melimpah dan tekanan ekspor yang menyebabkan tekanan pada harga.
Dilansir dari International Coffee Organization, harga kopi arabika brazilian naturals mengalami kenaikan sebesar 7,61 sen/lb menjadi 332,02 sen/lb. Begitu pun dengan harga kopi arabika colombian milds tercatat naik 7,67 sen/lb menjadi 346,41 sen/lb. Kopi robusta mengalami kenaikan sebesar 0,87 sen/lb menjadi 232,21 sen/lb.
Selain melemahnya nilai USD, kenaikan harga kopi dunia 16 Januari 2025 juga disebabkan oleh peningkatan permintaan dan terbatasnya pasokan. Menurut USDA, permintaan kopi pada tahun 2024 sampai 2025 akan mencapai 168,07 juta kantong. Hal tersebut menunjukan bahwa terjadi peningkatan sebesar 3,1% dibandingkan tahun periode panen sebelumnya.
Namun adanya cuaca buruk di Brazil dan Vietnam telah mempengaruhi jumlah pasokan kopi dan mengakibatkan tekanan pada harga. Saat ini wilayah Brazil dilaporkan telah terjadi kekeringan di wilayah penghasil kopi arabika terbesar yakni Minas Gerais. Jumlah panen kopi Brazil tahun ini diperkirakan akan sangat bergantung pada kondisi kekeringan yang terjadi tahun lalu.