Sei Rampah, mediaperkebunan.id – PTPN IV PalmCo dan Koperasi Produsen Gerak Nusantara (KPGN) saling bersepakat dan melakukan penandatanganan kerja sama (PKS) untuk mengelola setiap pohon kelapa sawit milik PalmCo yang diremajakan atau menjalani proses replanting untuk dijadikan gula merah sawit.
PKS tersebut, seperti dikutip dari sejumlah sumber, Senin (14/4/2025), disaksikan sejumlah pejabat dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Tim Komisi VII DPR RI dan digelar di lokasi pabrik kelapa sawit (PKS) Kecamatan Adolina, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Provinsi Sumatera Utara (Sumut), pada pertengahan pekan lalu.
Kesepakatan itu dipandang sebagai upaya untuk hilirisasi kelapa sawit untuk kepentingan pekebun swadaya dan masyarakat, dan diupayakan melalui pemanfaatan batang sawit tua dalam program replanting sebagai bahan baku industri gula sawit untuk rakyat.
“Ini adalah langkah inovatif yang tidak hanya memberikan nilai tambah bagi batang sawit tua, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar,” ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga.
Politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) ini menilai, sebagai salah satu komoditas strategis, kelapa sawit memiliki peran besar dalam perekonomian nasional, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu secara terpisah, Direktur Jenderal (Ditjen) Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengatakan Kemenperin terus meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri kelapa sawit di dalam negeri.
“Kebijakan hilirisasi ini telah diarahkan untuk menumbuhkan industri dalam lima jalur utama, yaitu produksi minyak goreng sawit, oleofood (lemak pangan), oleochemicals, fitonutrient, dan biomassa atau biomaterial,” ucap Putu Juli Ardika.
Pria asal Bali ini mengungkapkan, PKS antara PalmCo dan KPGN tersebut merupakan dokumen operasional dari Nota Kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani sebelumnya oleh Kemenperin, PalmCo, dan KPGN.
Dirjen Industri Agro mengemukakan, dalam masa replanting atau peremajaan tanaman sawit,, batang kelapa sawit sering menjadi barang yang tersisa.
Namun, kata dia melanjutkan, terdapat peluang besar untuk memanfaatkan sisa barang tersebut sebagai nira.
“Nira sawit dikenal memiliki rasa manis yang dihasilkan dari kandungan gula yang tinggi, dan dapat diolah menjadi gula merah berkualitas,” ungkap Putu Juli Ardika.
Oleh karena itu, ujarnya, di daerah penghasil kelapa sawit, seperti Kabupaten Serdang Bedagai, jumlah pengrajin nira terus meningkat.
“Hal ini menunjukkan bahwa nira sawit dapat menjadi sumber nilai ekonomi yang signifikan bagi pekebun, terutama di masa peremajaan kebun,” tegas Putu Juli Ardika.