Pekanbaru, mediaperkebunan.id – Diakui atau tidak, harga penjualan inti sawit atau palm kernel (PK) yang mengalami kenaikan menjadi penopang bagi harga pembelian tandan buah segar (TBS) produksi para petani kelapa sawit, baik mitra plasma maupun mitra swadaya, di Provinsi Riau.
Hal itu terjadi pada sejak pekan lalu hingga sepekan ke depan, atau saat periode 16-22 April dan berlanjut pada periode 23 – 29 April 2025. Pada pekan lalu, harga penjualan PK mitra plasma bahkan naik sebanyak Rp 603,1 dan mitra swadaya naik Rp 645,02 per kilogram (Kg).
Pada periode ini pihak Tim Perumus Penetapan Harga Pembelian TBS Pekebun Bermitra, seperti yang diumumkan oleh Bidang Produksi dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHP) Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, memutuskan harga PK mitra plasma dan mitra swadaya kembali naik.
Nah, di saat yang sama, Disbun Riau menetapkan kalau harga penjualan CPO mitra plasma dan mitra swadaya justru mengalami penurunan seperti yang terjadi pada penetapan harga pekan sebelumnya.
Perbedaannya ada pada besaran penurunan harga yang ditetapkan. Kalau untuk sepekan ini harga CPO turun hanya di bawah Rp 25 per Kg, tetapi pada pekan sebelumnya harga CPO malah bukan sekadar turun, melainkan babak belur.
Sebab, berdasarkan catatan yang ada pada Mediaperkebunan.id, Selasa (22/4/1025) malam, harga CPO mitra plasma dan mitra swadaya Riau pada saat itu anjlok lebih dari Rp 700 per Kg.
Berikut ini harga CPO dan PK per Kg produksi mitra plasma Provinsi Riau nomor 13 periode 23 – 29 April 2025:
Indeks K : 92,54 persen (sebelumnya 92,09 persen, naik 0,45 persen)
Biaya Operasional Tidak Langsung (BOTL) : 1,40 persen (sebelumnya 1,37 persen, naik 0,03)
Harga CPO : Rp 14.336,77 (sebelumnya Rp 14.364,86, turun Rp 28,99 per Kg)
Harga Kernel: Rp 13.922,64 (sebelumnya Rp 13.907,71, naik Rp 14,93 per Kg)
Harga Cangkang : Rp 19,89 (sebelumnya Rp 21,32, turun Rp 1,43 per Kg)
Berikut ini harga CPO per Kg produksi mitra swadaya Provinsi Riau nomor 13 periode 23-29 April 2025:
Indeks K : 92,65 persen (sebelumnya 92,72 persen, turun 0,07 persen)
Biaya Operasional Tidak Langsung (BOTL) : 0,43 persen (sebelumnya 0,39 persen, 0,04 persen)
Harga CPO : Rp 14.262,90 (sebelumnya Rp 14.286,14, turun Rp 23,24 per Kg)
Harga Kernel : Rp 14.763 (sebelumnya Rp 14.092, naik Rp 671 per Kg)
Nilai Cangkang : Rp 29,08 (sebelumnya Rp 29,33, turun Rp 0,25)