Oil Palm Marathon yang akan diselenggarakan tanggal 13 Oktober 2019 di Sumatera Utara dengan tema Run for Sustainable Palm Oil adalah salah satu bentuk untuk melawan kampanye negatif kelapa sawit yang dilakukan negara-negara Eropa.
“Kita ajak orang datang ke lapangan dengan berlari. Mereka akan melihat langsung bagaimana kondisi kebun kelapa sawit, apakah benar merusak lingkungan. Banyak orang yang tidak tahu seperti apakah sawit itu,” kata Nevo Ginting, Race Director Oil Palm Marathon.
Oil Palm Marathon adalah lomba lari marathon pertama di dunia yang diselenggarakan di kebun kelapa sawit. Ada tiga kategori yaitu full marathon 42 km, half marathon 21 km, marathon 10 km dan 5 km.
Lokasi untuk full marathon adalah Kebun Socfin Bangun Bandar, Sedang Berdagai; PT London Sumatera dan PT Karya Hevea. Sedang untuk 21 km, 10 km dan 5 km hanya di Kebun Socfin Bandar Bangun.
Lomba ini terbuka untuk umum. Khusus peserta asing hanya boleh berlomba di full marathon dan half marathon. Sedang 10 km dan 5 km terbuka untuk semua orang, minimal berusia 12 tahun. Pesertanya diharapkan datang dari seluruh dunia dan bermacam usia.
Sampai saat ini yang mendaftar on line sudah 200 orang, sedang perusahaan sawit sudah menyiapkan 600 orang. Masih ditunggu pendaftaran off line dari TNI, Polri, Pelajar.
“Lomba marathon umumnya mendunia. Kita mau pesertanya datang dari seluruh dunia. Sejauh ini Malaysia dan Singapura sudah menyatakan kesiapannya. Sedang peserta umum mulai dari pelajar sampai yang berusia 70 tahun yang penting sehat. Kategori master ada umur mulai 40, 50 dan 60 setelah sampai finis mereka dapat penghargaan,” katanya.
Start dimulai peserta lomba 42 km, 10 menit kemudian 21 km, selang waktu yang sama 10 dan 5 km. Semua peserta menggunakan chip sehingga waktunya dihitung secara otomatis. Total hadiaH 260 juta.