2016, 5 Februari
Share berita:

Guna mendongkrak harga karet alam, tiga negara produsen karet alam yakni Indonesia, Thailand dan Malaysia, sepakat mengurangi produksi karet alam sebesar 615.000 ton. Kesepakatan yang tertuang dalam Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) itu efektif dilakukan pada 1 Maret hingga 32 Agustus 2016.

Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih mengatakan, selama ini skema AETS berhasil memperbaiki harga jual karet alam. “Kami inginkan harga karet alam bisa di atas ongkos produksi dan sudah mencakup keuntungan,” kata dia dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (04/02).

Dengan pengurangan produksi tersebut, ditargetkan harga karet alam akan meningkat di level 2 – 3 dollar AS per kilogram (kg) dari kisaran saat ini 1,09 dollar AS. Dalam kesepakatan tersebut, dari 615.000 ton karet alam yang ditahan produksinya, porsi Indonesia sebesar 238.736 ton. Thailand sebesar 324.005 ton sementara Malaysia 52.259 ton.

Perlu diketahui, tiga negara produsen karet alam yang tergabung dalam international Tripartite Rubber Council (ITRC), pernah melakukan hal serupa yakni pada 2007, 2009, 2013 dan 2015. Hasilnya, harga karet alam sempat terangkat mencapai 4,7 dollar AS per kg. (YR)

Baca Juga:  Rajin Ngopi Cegah Kanker Usus