Jakarta, mediaperkebunan.id – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan monitoring pompanisasi. Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa optimalisasi pompanisasi mengatasi darurat pangan dari kekeringan secara cepat.
Sejalan dengan arahan Mentan, plt Direktorat Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, selaku penanggung jawab Perluasan Areal Tanam (PAT) Provinsi Banten beserta jajaran BSIP Banten, melakukan langkah cepat mengatasi kekeringan persawahan di Provinsi Banten.
Heru menambahkan, Kementerian Pertanian sesuai arahan Pak Menteri, bergerak cepat ke lapangan untuk membantu sawah petani yang mengalami kekeringan agar diprioritaskan mendapat bantuan pompa, sehingga pertanaman padi saat ini bisa diselamatkan dari kekeringan.
Bantuan terdiri dari memberikan bantuan pompa air dan turun tangan langsung melakukan monitoring dan evaluasi (monev). Melakuakan ini untuk meninjau progres dan dampak positif dari bantuan ke sejumlah kelompok tani (poktan).
Mentan dan rombongan melakukan kunjungan ke Poktan Pasir Haleuang, Poktan Sukabungah 1 dan Poktan Srimulya, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten pada Rabu (28/08).
Bantuan irigasi perpompaan ini merupakan program besar Kementerian Pertanian yang mendukung penambahan areal tanam lahan sawah tadah hujan. Sehingga perlu untuk memantau dan meninjau program ini secara terus menerus. Dengan harapan pompa air dapat bermanfaat secara optimal oleh petani sesuai dengan kondisi saat ini.
Kementan melakukan pemberian bantuan irigasi perpompaan dan monitoring pompanisasi ini dengan harapan petani di wilayah Provinsi Banten, khususnya Poktan Pasir Haleuang, Poktan Sukabungah 1 dan Poktan Sri Mulya, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, dapat:
- menyelamatkan dari ancaman kekeringan;
- meningkatkan pertambahan Indeks Pertanaman (IP) dari IP 2 ke IP 3 seluas kurang lebih 90 ha, atau;
- dapat menambah luas areal tanam yang sebelumnya tidak tergarap optimal akibat keterbatasan sumber air sehingga produktivitas pertanian meningkat.