JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melepas ekspor produk olahan perkebunan antara lain kelapa dan karet ke berbagai negara tujuan. Produk olahan kelapa itu antara lain santan, bubuk, dan arang. Sedangkan karet diekspor ke India senilai Rp 1,2 miliar.
Mentan SYL mengatakan, dalam lima tahun ke depan diharapkan peningkatan ekspor pertanian sebanyak tiga kali lipat itu bisa tercapai. “Berdasarkan data kami, 544 kabupaten/kota sudah teridentifikasi memiliki potensi untuk ekspor,” ujarnya saat pelepasan ekspor di kawasan Bintan Industrial Estate (BIE), Lobam, Kepulauan Riau, Sabtu (26/09).
Mentan SYL mengungkapkan, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program strategis Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Melalui program ini, sektor pertanian diharapkan menjadi penopang kemajuan ekonomi.
Mentan menyebutkan, pada periode Januari – Agustus 2020, ekspor pertanian Indonesia meningkat 8,82 persen dengan nilai ekspor mencapai Rp258 triliun. Peningkatan nilai ekspor turut disumbang sejumlah komoditas unggulan, termasuk perkebunan.
Sedangkan pada pelepasan ekspor saat ini, kata Mentan, produk yang diekspor antara lain produk olahan kelapa, yaitu santan kelapa dengan tujuan Jerman sebanyak 70 ribu kilogram (Kg) senilai Rp 1,6 miliar, bubuk kelapa dengan tujuan India sebesar 108 ribu Kg senilai Rp 1,2 miliar.
Selain itu, lanjut Mentan, produk perkebunan yang diekspor yakni arang dikirim ke Malaysia bervolume 7 ribu Kg senilai Rp 49 juta. Sedangkan karet diekspor ke China, UEA, Kanada, Jepang, Turki dan Amerika Serikat dengan volume sebesar 2 juta Kg senilai Rp 35,27 miliar
Dalam kesempatan itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, produk olahan kelapa Indonesia saat ini menjadi salah satu komoditas unggulan. “Minyak VCO (virgin coconut oil) bisa meningkatkan imunitas tubuh manusia. Sehingga dalam kondisi pandemi sekarang, permintaannya juga meningkat,” ujarnya.
Dalam pelepasan ekspor ini turut hadir Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Teten Masduki, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (YR)