2022, 12 Desember
Share berita:

Yogyakarta, Mediaperkebunan.id

Instiper merupakan perguruan tinggi yang sangat penting artinya bagi bangsa, negara dan dunia. Dalam 2-3 tahun dunia terkena Covid hanya pertanian yang menjadi penyelematnya. “Karena itu dalam Dies Natalis ke 64 Instiper harus melakukan konsolidasi untuk visi misi kedepan. Alam telah menempatkan Intiper sebagai perguruan tinggi yang paling penting untuk sekarang, besok dan masa depan,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Dies Natalis Instiper ke 64.

Ketika Covid banyak aktivitas ekonomi yang berhenti. Pertanian tidak boleh berhenti karena semua orang tetap harus makan. Sekarang dunia sudah berubah , covid belum selesai disusul perubahan iklim dan geopolitik dunia yang berubah. Karena itu paradigma juga sudah berubah, sudah benar Instiper mengajarkan cara pertanian baru yang modern, produktivitas dan kualitas tinggi.

“Perguruan tinggi ini sangat hebat,Indonesia bahkan dunia butuh kalian. Dari sisi sumberdaya alam Indonesia sudah punya modal untuk pertanian yang hebat. Sekarang yang dibutuhkan adalah perguruan tinggi yang bisa menyesuaian dengan tuntutan baru. Perguruan tinggi tempat menumbuhkan intelektual yang memandang lebih baik terhadap pertanian dan memberi pembekalan supaya mampu menghadapi pertanian era baru,” kata Mentan.

Pertanian mendatang akan diisi digitalisasi, IoT, AI, varietas baru dengan produktivitas tinggi, efisiensi dan lain-lain. Apa yang dilakukan Instiper dengan memasukan semua hal ini dalam kurikulumnya sangat penting.

“Kalian masuk Instiper sudah pilihan Tuhan. Dengan keahlian pertanian yang kalian miliki saya yakin nanti ketika sudah tamat tidak akan miskin. Petani yang dulu identik miskin, kepananasan kehujanan, kaki penuh lumpur harus diubah. Dengan adanya smart farming, vertikal farming maka dari 1 m2 saja sudah mampu memberi kehidupan dan mencegah inflasi tinggi,” kata SYL menyemangati mahasiswa Instiper.

Baca Juga:  BADAN KETAHANAN PANGAN WASPADAI KENAIKAN HARGA MINYAK GORENG

Mentan menantang Instiper untuk bersama-sama dengan Kementan memperbaiki lahan-lahan pertanian dan memanfaatkan lahan pekarangan. Potensi lahan pekarangan sendiri sangat besar, contohnya di Karanganyar potensi lahan pertanian 50% lahan hamparan, 50 % lahan pekarangan.

Kementan siap menadantangani MoU dengan Instiper untuk pemanfaatan lahan pekaranan. Satu mahasiswa Instiper membina 1-2 desa baik budidaya, pasca panen dan pengolahan serta pembelian. Kementan juga akan mendantangani MoU dengan Kemendikbud untuk membentuk Badan Usaha Pertanian Kampus.

Dengan Badan Usaha Pertanian Kampus ini maka mahasiswa tidak hanya belajar teori tetapi terjun langsung dalam agribisnis, belajar kewirausahaan. “Anak milenial jauh lebih pintar dari generasi tua karena lebih melek teknologi. Kita dorong dan fasilitasi saja dan jaga jangan sampai patah semangat kalau mengalami kegagalan. Dengan pencak silat yang wajib di Instiper saya yakin mahasiswa di sini tidak pernah patah semangat,” kata SYL lagi.

Rektor Instiper, Harsawadana menyatakan Instiper berdiri tahun 1958 bersamaan dengan nasioalisasi perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda di Indonesia, jadi saat ini usianya sudah mencapai 64 tahun. Hanya ada 3 Fakultas yaitu Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian dan Kehutanan dan Pasca Sarjana khusus manajemen perkebunan.

Jumlah mahasiswa 3.400 sedang alumni sekitar 16.000 orang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Instiper biasa bermitra dengan perusahaan dan pemda. Sekarang Instiper ada 2 kelas S1 penerima beasiswa BPDPKS yang pendaftaranya lewat Ditjen Perkebunan. Yayasan Kader Pendidikan Perkebunan Yogyakarta yang membawahi Instiper juga punya Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) yang sudah lima tahun menerima beasiswa BPDPKS untuk program D1.

Ketua Pengurus Yayasan PKPY Purwadi menyatakan saat ini Instiper merupakan penguruan tinggi swasta pertanian tertua di Indonesia. Kompetensi khusus perkebunan khusus lagi perkebunan kelapa sawit, saat ini baik Instiper maupun AKPY merupakan perguruan tinggi kelapa sawit terbaik dan terpercaya di Indonesia.

Baca Juga:  Astra Agro Catat Kinerja Positif

YPKPY sudah melakukan rekstrukturisasi dan transformasi yayasan dan semua unit kegiatanya. Core kompetensi pendidikan dan perkebunan. Pendidikan sudah berubah , perkebunan juga dengan lahan dan sdm murah terbatas tetapi disisi lain sdm milenial dan teknologi melimpah.

Yayasan sudah merumuskan cara dan proses bisnis model baru, budaya dan ekosistem baru. Pendidikan bisa dilakukan dengan cara daring, luring, hibrid yang bisa diakses siapa asja, kapan saja dan bisa dijangkau semua kalangan.

Tantangan pendidikan bukan saja model pendidikan tetapi sumber pembiayaan. Sumber pembiayan dari SPP tidak akan mampu membuat perguran tinggi menyesuakan dengan kemajuan sehingga Yayasan akan membuat sumber pendapatan baru.