Jakarta, mediaperkebunan.id– Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa isu kebocoran Gula Kristal Rafinasi (GKR) ke pasar konsumsi telah ditangani melalui koordinasi lintas kementerian/lembaga dan penguatan pengawasan distribusi.
Zulhas menyampaikan ini pada rapat koordinasi yang dihadiri Menteri Perdagangan Budi Santoso, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, perwakilan dari Badan Pusat Statistik, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan Lembaga National Single Window. Pemerintah memastikan GKR hanya digunakan sesuai peruntukan industri dan tidak masuk ke pasar konsumsi rumah tangga.
“Kami melakukan evaluasi menyeluruh dan perketat pengawasan gula rafinasi bersama kementerian/lembaga serta aparat terkait, menindaklanjuti isu GKR rembes ke pasar” ujar Zulhas.
Pemerintah memastikan percepatan penyerapan gula produksi petani melalui kemitraan dan penugasan BUMN pangan dengan harga acuan yang menguntungkan petani dan tetap menjaga daya saing industri.
“Kami ingin memastikan petani tebu mendapatkan kepastian pasar dan harga yang adil. Gula petani sudah diserap, dan kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung kelancaran proses ini,” tambah Zulhas.
Selain itu, Kemenko Pangan bersama pemerintah daerah dan pelaku industri terus memantau kondisi lapangan agar rantai pasok gula berjalan lebih efisien dan stabil. Zulhas menegaskan bahwa kebijakan pangan nasional harus mampu menciptakan ekosistem yang adil: petani mendapat harga layak, industri kompetitif, dan konsumen terlindungi.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan barang, tapi juga keberlanjutan dan keadilan. Tugas pemerintah adalah memastikan semua pihak merasakan manfaat dari kebijakan yang dijalankan,” tutup Menko Pangan.

