Hilirisasi kepala sawit bukan merupakan pilihan tetapi keharusan. Tidak ada negara maju yang mendasarkan ekononominya pada sumber daya alam. Supaya menjadi negara maju maka Indonesia juga harus bergerak ke manufaktur dengan memperbanyak industri olahan. Menteri Keuangan Bambang Soemantri Brojonegoro, menyatakan hal ini.
“Ekspor CPO cukup untuk memenuhi kebutuhan Indonesia tetapi belum cukup bisa memajukan ekonomi indonesia. Kalau pelaku usaha sawit ingin memajukan ekonomi Indonesia maka harus ke downstream ,ke hilir olah lebih lanjut. Manfaatnya bukan untuk pelaku usaha sendiri tetapi ekonomi Indonesia menjadi negara maju,” katanya.
Sawit dalam konteks strategi ekonomi Indonesia, fokus kebijakan pemerintah adalah bagaimana sawit bisa memberikan nilai optimal pada ekonomi. Tahap awal berupa ekspor cpo sebesar-besarnya sudah tercapai, tetapi itu tidak cukup karena Indonesia harus mengembangkan ekonominya dari berbasis komoditi menjadi olahan.
“Banyak orang lupa ,ini bukan dikotomi, kalau pemerintah ingin fokus ke manufaktur maka akan meninggalkan pertanian. Ini salah. Kita tidak ingin dualismekan tetapi ingin meningkatkan hasil produksi pertanian. Setiap tahun produksi harus naik karena langsung akan memberikan kesejahteraan bagi pelakunya,” katanya.
Hilirisasi harus disertai penelitian dan pengembangan yang kuat. Dengan cara ini maka akan semakin banyak produk yang dihasilkan. S
Baca juga : Uji Coba B20 Dimulai