2024, 29 Februari
Share berita:

Jakarta, mediaperkebunan.id – Bunga anggrek hitam adalah salah satu tanaman endemik yang dimiliki Indonesia. Menurut Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan, anggrek hitam mempunyai nama ilmiah Coelogyne Pandurata yang termasuk dalam keluarga jenis Orchidaceae. Nama bunga ini diperoleh karena kebanyakan bunganya berwarna hitam dan keunguan. 

Anggrek hitam papua banyak ditemukan di Papua dan habitat aslinya berasal dari daerah hutan hujan tropis di Kalimantan. Anggrek ini banyak ditemui di Kalimantan Tengah pada daerah Muara Teweh dan Tewah. Bunga anggrek jenis ini ini juga dijadikan sebagai maskot di Kalimantan Timur dan dapat ditemui pada cagar alam Kersik Luway. 

Tidak seperti jenis anggrek lainnya, anggrek hitam merupakan salah satu jenis bunga endemik dan langka. Mengapa demikian? Yuk simak penjelasan di bawah ini untuk mengenal lebih dalam mengenai bunga papua yang mempesona ini!

Harga anggrek hitam

Anggrek hitam mempunyai penampilan yang unik dan berbeda secara keseluruhan. Mempunyai lidah bunga yang berwarna hitam dengan umbi berwarna hijau muda dan permukaannya yang mengkilap. Pada umbinya terdapat helai daun kaku yang berbentuk pembungkus mayang kelapa. 

Jenis tanaman ini termasuk ke dalam golongan simpodial yang berbentuk seperti bulb membengkak pada bagian bawah dengan daun yang terjulur di atasnya. Mempunyai tangkai bunga yang sangat unik dengan susunan teratur dan menjuntai ke bawah.

Bentuknya yang unik dan mempesona ini membuat anggrek hitam merupakan jenis bunga yang dicari oleh para kolektor. Hal ini menyebabkan bunga langka tersebut dibandrol dengan harga fantastis mencapai Rp. 100 juta. Kelangkaan anggrek papua ini juga menjadi salah satu alasan tanaman ini dijual dengan harga yang sangat mahal dibandingkan anggrek jenis lain.

Baca Juga:  Petani Milenial Diharapkan Tumbuh Semakin Berkualitas

Kok bisa langka?

Keberadaan anggrek hitam semakin langka dan terancam punah karena pengambilan secara berlebihan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan peraturan PP Nomor 7 Tahun 1999 untuk melindungi anggrek papua di habitatnya. Peraturan tersebut berisikan larangan untuk melakukan perdagangan bebas (kecuali dari penangkaran) dan diwajibkan untuk melindungi tanaman papua tersebut pada habitatnya.

Selain itu, kebakaran hutan dan tranformasi alih fungsi hutan menyebabkan rusaknya habitat alami dari tanaman anggrek hitam. Hal tersebut sangat menyebabkan bunga ini terancam mengalami kepunahan. Oleh karena itu dibutuhkan usaha dari pemerintah dan masyarakat untuk melakukan konservasi.

Anggrek hitam papua saat ini masih dapat ditemui pada cagar alam yang berada di daerah Kalimantan. Kawasan tersebut meliputi cagar alam Padang Luway, cagar alam Kersik Luway dan cagar alam Kutai Barat. Waktu yang pas untuk melihat bunga anggrek ini mekar berada pada bulan Oktober hingga Desember.

Cara agar anggrek hitam mengeluarkan bau harum

Tak hanya langka, tanaman yang sedang kita bahas ini merupakan tanaman yang sering berbunga. Umumnya dalam satu bulan, anggrek hitam akan berbunga sebanyak 4 kali. Bunga yang dihasilkan oleh tanaman ini juga akan menghasilkan bau harum dan warna yang indah apabila budi daya dilakukan secara tepat.

Sang anggrek dapat tumbuh pada daerah pegunungan ataupun dataran rendah dengan ketinggian 1.000 – 1.500 m di atas permukaan air laut. Untuk dapat tumbuh dengan baik tanaman ini membutuhkan kelembaban nisbi sebanyak 60% – 85%.

Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk melakukan budidaya anggrek hitam secara tepat yakni secara vegetatif dan in vitro. Budi daya secara vegetatif dilakukan dengan memanfaatkan media serbuk gergaji karena serupa dengan habitat si tanaman langka nan indah. Pertama-tama serbuk gergaji harus direndam air terlebih dahulu selama 24 jam.

Baca Juga:  Harga CPO Naik Tajam dalam Sebulan

Setelah itu dapat diberikan larutan fungisida untuk terhindari dari jamur. Kemudian dilakukan pemupukan sebanyak dua kali seminggu sesuai dengan umur tanaman. Agar pertumbuhan dapat maksimal maka pupuk yang digunakan harus mengandung nitrogen.

Sedangkan budi daya secara in vitro dilakukan dengan memperbanyak tunas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan zat pengatur pertumbuhan organik ataupun sinetik. Zat tersebut dapat berasal dari ekstrak pisang ambon dan Benzyl Amino Purin (BAP).

Itulah beberapa cara budidaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan bunga anggrek hitam papua yang mempesona dengan wangi yang harum. Karena kelangkaan yang terjadi di Papua, pemerintah dan masyarakat harus selalu berusaha melindungi si bunga indah yang dapat mengeluarkan bau harum.