2016, 18 Juli
Share berita:

Berkembangnya komoditas pertanian maka sudah bukan jamannya lagi mengelo lalahan menggunakan metode konvensional atau tradisional.

General Manager PT Satrindo Mitra Utama, Arie Abdulrachman mengakui menurunnya sumber daya manusia (SDM) di perkebunan karena masih banyak yang mengelola perkebunan dengan cara tradisonal. Terbukti, saat ini masih ada saja yang melakukan pembajakan dengan menggunakan alat yang ditarik menggunakan ternak seperti sapi ataupun kerbau.

Padahal membajak menggunakan hewan ternak sudah dilakukan sejak 1.700 tahun yang lalu. “Artinya jika sampai saat masih ada yang membajak menggunakan hewan ternak maka orang tersebut masih belum bisa menggunakan mekanisasi dalam mengikuti perkembangan pada komoditas perkebunan,” terang Arie.

Tidak hanya itu, lanjut Arie dengan tidak adanya mekanisasi pada pengolahan lahan pertanian baik di perkebunan ataupun pada tanaman panganmaka generasi muda akan hilang dengan sendirinya meninggalkan lahan pertanian. Hal ini karena dinilai dengan tidak adanya mekanisasi maka dianggapnya bekerja dilahan pertanian tidak menjanjikan.

Berbeda jika memasukan mekanisasi pada pengolahan pertanian. bukan tidak mungkin banyak anak-anak muda yang mau terjun ke lahan pertanian. mereka akan dengan bangga duduk menggunakan traktor membajak atau mengolah lahan.

“Jadi tidak adanya anak muda yang terjun ke lahan pertanian karena prngolahan lahannya masih tradisional. Coba jika mengolah lahan menggunakan tranktor maka bukan tidak mungkin banyak anak muda yang mau terjun ke lahan pertanian,” jelas Arie.

Bahkan, menurut Arie dengan menggunakan mekanisasi seperti tractor, alat pemotong tebu, ataupun lainnya justru akan mengefisienkan kinerja sehingga berdampak kepada peningkatan pendapatan petani.

Contoh, jika menggunakan traktor untuk membajak sawah, tidak perlu membutuhkan berjam-jam untuk membajak sawah. Lalu, untuk memotong tebu jika masih menggunakan arit maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab, seperti diketahui jika petani memotong tebu terlalu lama maka kadar rendemen pada tanaman tebu akan jatuh.

Baca Juga:  Pemerintah Menyediakan Benih Perkebunan Secara Swakelola

“Tapi coba jika petani membajak sawah menggunakan traktor maka dalam aktu singkat akan cepat selesai dan bisa mengerjakan yang lainnya. Kemudian jika memotong tebu menggunakan alat maka kadar rendemen pada tanaman tebu belum berkurang sehingga harga yang diberikan petani cukup tinggi,” terang Arie.

Melihat hal ini, Arie menghimbau “maka sudah saatnya petani menggunakan mekanisasi demi meningkatkan produksi dan penghasilan sehingga akan tercipta petani-petani muda yang baru.” YIN