Jakarta, mediaperkebunan.id – Sabut kelapa mencapai 35% dari berat total kelapa, merupakan bahan berguna dan berkelanjutan dengan berbagai aplikasi seperti media tanam hortikultura, bioteknologi dan perbaikan lingkungan. Dapat terurai secara alami sehingga sehingga dapat menjadi bahan sintetetis.
Pengolahan sabut kelapa menjadi produk yang memiliki nilai tambah dapat di jadikan salah satu model pengembangan ekonomi sirkuler. Cepi Mangkubumi, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Sabut Kelapa Indonesia menyatakan hal ini.
Dengan 14 miliar butir kelapa yang di hasilkan setiap tahun maka Indonesia dapat menghasilkan produk turunan cocofiber 1,64 juta ton (91.500 kontainer 40 HC) dan cocopeat 24,7 juta ton (85.500 kontainer 40 HC). Dalam ekspor produk turunan ini sabut kelapa Indonesia tertinggal dari India dan Srilanka, penyebabnya teknologi produksi yang tertinggal, akses pasar yang masih terbatas, daya saing masih rendah.
Saat ini 95% industri pengolahan ini di Indonesia baru di pengolahan pertama (barang setengah jadi), 90% sabut kelapa di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal, market lokal <5% masih sangat kecil untuk produk turunan cocofiber, >90% cocofiber bergantung sangat tinggi terhadap pasar Tiongkok.
Pasca Covid harga cocofiber belum kembali normal (USD150-180/ton CIF China), sehingga sebagian besar produsen bertahan dari penjualan cocopeat. Cocofiber di bakar di beberapa lokasi karena tidak ada tempat penyimpanan. Market cocopeat terus tumbuh baik untuk ekspor maupun lokal. Cocopeat dapat di gunakan sebagai media tanam untuk berbagai jenis tanaman seperti sayuran, buah-buahan, bunga, tanaman hias, pembibitan di perusahaan HTI, alas ternak dan lain-lain.
Sabut kelapa dapat di kembangkan untuk produk seperti matras, jok mobil, sofa, mulsa, pot, packaging, papan partikel, dasbor kendaraanm doormat, geotekstil, coir log, coir mat, coir twine dan lain- lain. Aplikasi produk sabut kelapa untuk industri matras dan otomotif, perlu adanya dukungan pemerintah terkait penggunaanya pada sektor ini.
Coir Geotekstil merupakan salah satu produk jadi yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan padat karya. Produk ramah lingkungan terbuat dari sabut kelapa, secara luas di pergunakan untuk program bioenginering tanah dan program stabilitasi lereng. Sangat baik di gunakan untuk pengendalian erosi tanah karena memiliki kekuatan mekanik yang di perlukan untuk menyatukan tanah. Pada waktu terdegradasi, produk ini dapat mengubah dirinya jadi humus yang memperkaya tanah.
Coir shade merupakan peneduh alami dan ramah lingkungan untuk luar ruangan, menawarkan manfaat fungsional dan daya tarik estetika. Keutamannya adalah mampu memberikan 70-80% perlindungan dari sinar matahari tetapi dapat mempertahankan aliran udara yang baik. Di gunakan untuk perumahan taman, tepi kolam, ruang komersial dan publik (cafe, hotel, resoran), dan tempat bermain, fasilitas olahraga, institusi pendidikan, acara dan pameran.