Kegiatan perkebunan yang dilakukan di daerah dataran rendah adalah perkebunan kelapa sawit, kelapa, tebu, karet, kopi, lada, dan kakao. Pada umumnya dataran rendah mempunyai kondisi tanah dan iklim yang dapat mendukung pertumbuhan jenis tanaman tertentu sehingga merupakan lokasi yang sangat cocok untuk kegiatan perkebunan.
Dataran rendah mempunyai iklim subtropis atau iklim tropis dengan suhu udara berkisar 23 derajat celcius sampai 28 derajat celcius. Kondisi tanah di dataran rendah pun pada umumnya subur dan cocok untuk pertumbuhan tanaman salah satunya komoditas perkebunan. Perkebunan pada dataran rendah dapat dikelola pada lahan berskala kecil maupun besar.
Dengan memanfaatkan potensi lahan yang sesuai, komoditas perkebunan dapat menjadi bidang yang sangat menjanjikan untuk peluang ekonomi bagi masyarakat Indonesia. Lalu bagaimana cara memanfaatkan kegiatan perkebunan yang dilakukan di daerah dataran rendah ini? Yuk simak artikel ini hingga selesai!
1. Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan di daerah dataran rendah. Taman ini dapat tumbuh dengan optimal di dataran rendah karena cocok dengan yang lembab dan hangat pada suhu 24 derajat celcius sampai 32 derajat celcius. Selain itu, kelapa sawit juga membutuhkan curah hujan yang tinggi sekitar 1.800 sampai 2.500 mm per tahun
Tak hanya itu, tanaman ini memerlukan paparan sinar matahari yang banyak sekitar lima sampai tujuh jam sehari. Tanah yang ditanami kelapa sawit haruslah subur, gembur, dan mempunyai saluran irigasi yang baik.
Kelapa sawit banyak dibudidayakan pada wilayah Asia Tenggara dan Afrika Barat. Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan yang menjadi andalan ekspor utama di banyak negara karena tingginya permintaan global untuk produk minyak kelapa sawit.
2. Kelapa
Kelapa merupakan komoditas yang cocok ditanam pada daerah dataran rendah terutama pada wilayah dataran rendah yang dekat dengan pantai. Wilayah pesisir pantai di Indonesia dan negara lain seperti India dan Filipina memanfaatkan kelapa sebagai komoditas perkebunan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Kelapa dapat tumbuh dengan baik pada tanah lempung maupun tanah berpasir dengan drainase yang baik. Tanaman ini memerlukan curah hujan yang tinggi sekitar 1.500 – 2.500 mm per tahunnya. Tak hanya itu, kelapa juga memerlukan kelembaban yang tinggi dengan suhu antara 25 derajat celcius sampai 30 derajat celcius.
Untuk tumbuh dengan baik dan subur, kelapa membutuhkan banyak sinar matahari sebanyak 6 – 8 jam per hari. Membudidayakan kelapa dapat bernilai ekonomi yang tinggi karena dapat dibuat menjadi berbagai produk seperti air kelapa, arang, minyak kelapa, dan masih banyak lagi.
3. Karet
Karet dapat tumbuh dengan optimal pada wilayah dataran rendah yang lembab dan hangat. Tanaman ini membutuhkan suhu yang hangat sekitar 25 derajat celcius sampai 35 derajat celcius. Karet membutuhkan suhu yang stabil agar dapat memproduksi getah dengan optimal.
Tanaman karet membutuhkan tanah yang subur untuk tumbuh, oleh karena itu diperlukan penanganan yang tepat agar tanah dapat tumbuh dengan baik. Selain kondisi tanah yang baik, karet juga membutuhkan cahaya sinar matahari yang tepat untuk mendukung pertumbuhan. Tanaman karet banyak ditemukan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
4. Kopi Robusta
Tidak semua jenis kopi dapat ditanam pada dataran rendah karena setiap jenis kopi mempunyai karakteristik ketinggian tertentu yang dapat mempengaruhi rasa dan kualitasnya. Salah satu jenis kopi yang dapat dibudidayakan di daerah dataran rendah adalah kopi robusta.
Tanaman kopi robusta dapat tumbuh di tanaman yang rendah diketinggian 0 sampai 800 meter di atas permukaan laut. Kopi robusta mempunyai ketahanan yang lebih tinggi terhadap hama penyakit jika dibandingkan dengan kopi arabika, oleh sebab itu kopi jenis ini cocok ditanam pada daerah dataran rendah.
5. Lada
Lada dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis yang mempunyai ketinggian antara 0 sampai 700 meter di atas permukaan laut. Hal ini menunjukan bahwa lada sangat cocok dibudidayakan pada dataran rendah seperti Indonesia, India, Thailand, dan negara asia tenggara lain.
Pertumbuhan lada memerlukan suhu yang lembab dan hangat dengan suhu ideal berada pada 25 derajat celcius hingga 30 derajat celcius. Lada juga membutuhkan tanah yang subur dengan drainase yang baik. Hal ini dikarenakan lada tidak dapat tumbuh dengan baik di genangan air.
6. Kakao
Kakao merupakan komoditas perkebunan yang dapat tumbuh pada dataran rendah terutama daerah tropis dengan ketinggian 0 – 600 meter di atas permukaan laut. Tanaman penghasil cokelat ini membutuhkan suhu yang hangat antara 25 derajat celcius sampai 30 derajat celcius dengan curah hujan yang tinggi.
Kakao akan tumbuh dengan baik apabila tidak terkena paparan sinar matahari yang teerlalu banyak. Oleh karena itu, tanaman yang satu ini sering ditanam di bawah naungan pohon yang lain.
7. Tebu
Tebu merupakan komoditas perkebunan yang sangat penting untuk pembuatan produk gula, biofuel, dan produk lainnya. Melakukan budidaya tebu di daerah dataran rendah dapat mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Pertumbuhan tebu dapat optimal pada ketinggian 0 sampai 1.000 meter di atas permukaan laut. Untuk tubuh dengan baik, tebu membutuhkan suhu hangat yang stabil, curah hujan yang cukup, dan tanah yang subur.
Itu dia beberapa komoditas perkebunan yang dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah. Teknik budidaya yang baik dan pemilihan komoditas yang tepat dapat memberikan hasil panen yang melimpah sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.